​KMP Rame-Rame Belot ke Pemerintah, Fadli Zon: Sendirian Gak Masalah

​KMP Rame-Rame Belot ke Pemerintah, Fadli Zon: Sendirian Gak Masalah Para pimpinan parpol yang tergabung dalam KMP ketika masih solid.

Dalam rapat konsolidasi pimpinan yang digelar kepengurusan Golkar hasil Munas Bali pada 5 Januari 2016, Golkar kubu Aburizal Bakrie ini menghendaki untuk menjadi partai pendukung pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.

Sebelum Golkar, Partai Amanat Nasional juga sudah terlebih dahulu memutuskan keluar dari KMP dan bergabung dengan koalisi pendukung pemerintah. Bahkan PAN dikabarkan akan mendapat jatah kursi Menteri di Kabinet Kerja.

Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar hasil Munas Bali Akbar Tandjung menyarankan agar Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Bali Aburizal Bakrie bertemu dengan pimpinan-pimpinan Koalisi Merah Putih (KMP) terkait sikap Golkar untuk menyeberang dan mendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo.

"Menurut saya, Ical harus menyampaikan hal itu ke pimpinan KMP dan mendengar pendapat mereka. Selama ini kan sama-sama. Jadi harus menghormati PKS, , dan PPP," kata Akbar dalam konferensi persnya di Akbar Tandjung Institute, Pancoran, Jakarta Selatan, pada Kamis, 7 Januari 2016.

Menurut Akbar, di KMP, Golkar merupakan salah satu partai yang sangat berpengaruh dan dianggap sebagai pimpinan. "KMP kan menegaskan berada di luar pemerintah. Tentu itu harus dimatangkan betul. Jangan ujug-ujug. Di balik itu pasti ada kepentingan," katanya.

Dalam rapat konsolidasi pimpinan yang digelar oleh kepengurusan Golkar hasil Munas Bali pada 5 Januari kemarin, kubu yang dipimpin oleh Aburizal Bakrie itu menghendaki Golkar menjadi partai pendukung pemerintahan Jokowi-JK.

Selain itu, kubu Aburizal juga akan menggelar rapat pimpinan nasional pada akhir bulan ini. Rekomendasi itu berbeda dengan pernyataan Agung Laksono yang menginginkan dilaksanakannya musyawarah nasional bersama.

Sumber: Tempo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO