Khofifah Apresiasi SMAN 1 Dampit Malang, Dukung Ketahanan Pangan Melalui Program Sikap

Khofifah Apresiasi SMAN 1 Dampit Malang, Dukung Ketahanan Pangan Melalui Program Sikap Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa disambut meriah oleh murid SMAN 1 Dampit. (Ist)

MALANG, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa, meninjau program Sekolah Inovatif Ketahanan Pangan (Sikap) di SMAN 1 Dampit, Malang, Jumat (31/10/2025).

Program ini awalnya disebut School Food Care (SFC) yang diinisiasi oleh Gubernur Jatim melalui Dinas Pendidikan (Dindik) Provinsi Jatim.

Dalam perjalanannya, SMA/SMK Negeri di Jatim sangat antusias dalam mengadopsi program SFC ini, lahan milik sekolah yang dulunya sebagai tempat sampah diubah menjadi lahan produktif melalui program SFC yang sekarang dikenal dengan sebutan Sikap.

Gubernur Khofifah didampingi Kadindik Jatim, Aries Agung Paewai dan Kepala Sekolah SMAN 1 Dampit Yudi Krisdianto, berkeliling di area seluas kurang lebih empat hektare yang telah menjadi kebun edukatif berisi ratusan jenis tanaman pangan dan hortikultura. Dalam kesempatan itu, Khofifah juga sempat mencoba Buah Rukem.

Mulai dari blonceng, pisang, alpukat, tomat, kentang, bayam Brazil, kacang panjang, kangkung, cabai, terong, durian, sukun, hingga talas Bentoel, semuanya tumbuh subur di bawah pengelolaan siswa dan guru.

Pupuknya dibuat dan diolah sendiri dari berbagai daun-daun dan juga pengelolahan secara alami, sehingga pupuk yang digunakan untuk tanaman semuanya organik. Tak hanya itu, di area tersebut juga terdapat kolam ikan lele yang menjadi bagian integral dari sistem Sikap.

“Saya kagum dengan lahan pertanian di sini. Total ada 300 jenis sayur dan buah. Betapa para siswa sangat bersemangat mengembangkan Sikap dengan tanaman lokal negeri ini,” ujar Khofifah.

“Untuk itu saya mengajak sekolah selain menanamkan kecerdasan intelektual anak-anak ditanamkan bila karakter dan juga cinta terhadap alam termasuk bagaimana mereka bisa berkreasi dan inovatif bersama guru mengembangkan proses pembelajaran berbasis alam atau tanaman,” imbuhnya.

Sambil meninjau area kebun dan kolam ikan, Khofifah tampak antusias saat memetik langsung beberapa hasil panen. Ia juga memberi masukan agar kolam ikan diperluas agar dapat menampung lebih banyak ikan dengan ukuran bervariasi.

“Kolam diperbesar supaya lebih banyak menampung beragam ukuran ikan lele,” katanya.

Setelah selesai meninjau lahan pertanian di SMAN 1 Dampit, Khofifah mengatakan bahwa upaya yang dilakukan kepala sekolah, guru, dan siswa-siswi SMAN 1 Dampit mendukung salah satu program Presiden Prabowo Subianto, yakni ketahanan pangan.

“Di SMA/SMK sudah diinisiasi Sikap. Kita ingin ini menjadi bagian yang ikut menyukseskan program Presiden dan Wakil Presiden terkait ketahanan pangan,” ungkapnya.

Menurut Khofifah, ketahanan pangan tidak hanya tumbuh di lahan-lahan luas dan jumlah petani besar, melainkan dari sekolah juga bisa menanam berbagai macam jenis sayur dan buah-buahan. Artinya, dari SMA inovatif memiliki konsen menguatkan ketahanan pangan sesuai program Astacita Presiden Prabowo.

“Saya ingin menjadikan role model bagi sekolah-sekolah yang tidak hanya berada di bawah koordinasi Pemprov Jatim, melainkan PAUD, TK, SD, SMP, Sanawiyah, dan Aliyah sehingga terbangun upaya mewujudkan ketahanan pangan,” tuturnya.

Ketua Tim Adiwiyata sekaligus guru Bahasa Indonesia di SMAN 1 Dampit, Kustiawati mengatakan, sebelum menjadi lahan pertanian, dulunya halaman sekolah ini merupakan tempat pembuangan sampah yang terbilang kumuh. Kemudian pada tahun 2024, kepala sekolah memiliki gagasan menyulap lahan tersebut menjadi Sikap.

“Yang mengelola guru dan siswa dengan nama Sekolah Inovatif Ketahanan Pangan (Sikap),” ujarnya.

Hadirnya Sikap membawa dampak berganda bagi kepala sekolah, guru, dan murid. Tidak sekadar menjadi pembelajaran bagi siswa untuk bercocok tanam serta memahami kebutuhan dasar hidup, tetapi juga mendukung program pemerintah mengenai ketahanan pangan.

“Ajang belajar untuk kami semua termasuk guru yang terus menerus belajar. Biasa pegang buku, sekarang pegang cangkul, menanam, mencabut rumput yang benar serta memupuk,” ungkapnya.

Lebih lanjut, selain sebagai bahan pembelajaran, hasil pertanian dijual untuk wali murid, para guru, serta masyarakat umum. Yang menarik tanaman disini semua menggunakan pupuk prganik.

“Kita menjual beberapa tanaman untuk memenuhi kebutuhan pasar seperti sere, blonceng, kacang. Insyaallah dengan membeli buah, sayur, dan pupuk masyarakat akan semakin sehat,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMAN 1 Dampit Yudi Krisdianto mengucapkan terima kasih atas kunjungan Gubernur Khofifah yang berkenan meninjau Sikap, setelah sebelumnya SMAN 1 Dampit saat SMA Award meraih juara 3 kategori program tersebut sebagai wujud mendidik guru dan siswa sekaligus mendukung program pemerintah terkait ketahanan pangan.

“Ada 300 jenis tanaman dan saya bersyukur Ibu Gubernur mengunjungi sekaligus melakukan panen blonceng, kacang panjang, kangkung, bayam Brazil, dan beberapa buah. Selain itu ada food garden hortikultura. Saya ucapkan terima kasih atas kunjungan Ibu Gubernur,” paparnya.

Setelah melakukan peninjauan, Gubernur Khofifah menyerahkan sepatu sekolah kepada 10 Siswa Afirmasi, bantuan sembako kepada 13 orang Tenaga Kebersihan dan Security, serta bantuan sarung, mukenah, dan sajadah kepada Takmir Masjid Fatahillah SMAN 1 Dampit.

Gubernur Khofifah juga memberikan bantuan pembangunan masjid SMAN 1 dampit sebesar Rp 50 juta yang diterima takmir masjid bersama kepala sekolah.

“Saya berharap bantuan ini dapat dimanfaatkan secara maksimal agar pembangunan masjid di lingkungan sekolah ini dapat segera selesai sesuai harapan warga sekolah, kedepan masjid ini akan membentuk generasi berilmu yang beriman dan berakhlak mulia,” pungkasnya. (dev/msn)