
SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Universitas PGRI Adi Buana (UAB) Surabaya kembali melakukan pemberdayaan terhadap pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM).
Kali ini, UAB Surabaya melakukan pendampingan dan pemberdayaan terhadap kelompok UKM Opak Jepit, di Desa Belik, Kecamatan Trawas, Mojokerto.
Didukung pembiayaan penuh dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek), Tim Pelaksana Pengabdian UAB menciptakan alat yang dinamakan Buana Opmold untuk membuat olahan makanan Opak Jepit ‘Semangat PAGI’.
BACA JUGA:
Alat Buana Opmold ini mengintegrasikan sistem mekanika untuk membantu proses pengolahan makanan Opak Jepit semi otomatis.
Ketua Pelaksana Pengabdian UAB, M Nushron Ali Mukhtar, menjelaskan, pembuatan Opak Jepit ‘Semangat PAGI’ ini mengedepankan fungsi teknologi dan peran serta masyarakat khususnya kelompok UKM.
Salah satu anggota Tim Pelaksana Pengabdian UAB, Moch. Shofwan, menambahkan, bahwa manfaat pemberdayaan UKM sangat penting karena mampu memberikan dampak langsung bagi pelaku usaha, masyarakat, maupun perekonomian secara nasional.
Bagi pelaku usaha, pemberdayaan membantu meningkatkan keterampilan, memperluas akses terhadap modal, teknologi, dan pasar, serta mendorong kemandirian dan daya saing usaha.
"Di tingkat masyarakat, UKM yang diberdayakan mampu membuka lapangan kerja baru, menambah pendapatan keluarga, dan mengurangi angka pengangguran maupun kemiskinan," cetus Shofwan, dalam keterangan tertulis kepada Bangsaonline.com, Jumat (19/9/2025).
Sementara itu, secara nasional, pemberdayaan UKM berkontribusi besar dalam pertumbuhan ekonomi karena sektor ini menjadi penyumbang terbesar terhadap PDB dan penyerapan tenaga kerja, sekaligus memperkuat ketahanan ekonomi lokal hingga mendorong produk-produk dalam negeri agar mampu bersaing di pasar global.
"Dengan demikian, pemberdayaan UKM tidak hanya meningkatkan kesejahteraan individu dan komunitas, tetapi juga memperkokoh fondasi ekonomi bangsa," tandas Shofwan.
Terpisah, anggota Tim Pelaksana Pengabdian UAB, Dian Majid, menegaskan harapan ke depan bagi UKM adalah agar sektor ini semakin mandiri, inovatif, dan mampu bersaing baik di pasar lokal maupun global khususnya bagi kelompok UKM Opak Jepit di Desa Belik Kecamatan Trawas Kabupaten Mojokerto.
Kelompok UKM Desa Belik yang saat ini bergerak di usaha Opak jepit berjumlah 10 UKM, dan produk yang diproduksi juga bervariasi, serta diharapkan dapat memanfaatkan teknologi digital untuk memperluas jangkauan pemasaran, meningkatkan kualitas produk, serta memperkuat branding.
Selain itu, adanya dukungan berkelanjutan dari pemerintah, lembaga keuangan, maupun masyarakat akan mendorong UKM lebih mudah mendapatkan akses permodalan, pelatihan, dan legalitas usaha.
Sehingga UKM ke depan tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian nasional, tetapi juga motor penggerak utama dalam menciptakan lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan membangun kemandirian ekonomi bangsa. (sta/msn)