
"Dalam perda ini mengamanatkan 60 persen pekerja dari lokal (ber-KTP Gresik) setiap perusahaan ada rekrutmen tenaga kerja," terangnya.
Pemkab Gresik Berupaya Ciptakan Iklim Investasi yang Kondusif
Sementara itu, Plt Bupati Gresik Asluchul Alif menyampaikan bahwa, Pemkab Gresik terus berupaya menciptakan iklim investasi yang ramah dan kondusif. Bahkan, sejak beberapa tahun terakhir, Gresik menjadi tempat favorit investor menanamkan modal.
“Kami melalui DPMPTSP terus memberikan kemudahan perizinan serta pelayanan terbaik bagi para investor. Gresik bahkan mencatatkan nilai investasi tertinggi di Jawa Timur sepanjang tahun 2024,” ujarnya.
Berdasarkan data, Gresik mencatat investasi Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp 26,1 triliun, dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 11,7 triliun.
Alif menyebut, tingginya angka investasi ini tidak lepas dari keberadaan kawasan industri besar di Gresik seperti Maspion Industrial Estate, Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) yang di dalamnya ada Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), dan Kawasan Industri Gresik (KIG).
Sementara terkait potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) di kawasan industri, Alif mengatakan, pihaknya tengah menggali berbagai skema agar dapat memberikan kontribusi bagi pendapatan daerah.
“Kami terus mencari celah agar kawasan seperti KEK bisa memberikan kontribusi PAD dari berbagai sisi," pungkasnya.
Kolaborasi Pemerintah dan Swasta
Narasumber lain, Ismail Fahmi pada kesempatan ini menyoroti pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan swasta dalam membangun ekosistem investasi yang berkelanjutan.
HIPMI, kata Fahmi juga terus berupaya mengurangi pengangguran seperti pelatihan dan inkubasi bisnis dengan mengelola CSR anggota HIPMI itu sendiri.
"Kami di HIPMI selalu berkomitmen membantu pemerintah daerah dalam pengentasan pengangguran. Kami secara berkala juga menggelar digital marketing dan pelatihan kerja," katanya.
Dalam dialog ini sejumlah anggota DPRD Gresik dan Kepala OPD yang hadir juga menyampaikan pandangannya soal investasi, PAD, dan ketenagakerjaan. Mereka antara lain, Wakil Ketua DPRD Ahmad Nurhamim, Lutfi Dhawam, Yuyun Wahyudi, Asroin Widiana, Ainul Yaqin Tirta Saputra, Kadisnaker Zainul Arifin dan Ketua PKDI Nurul Yatim, serta perwakilan dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) dan BPPKAD Gresik. (hud/van)