Ratusan Massa Demo Dispendik Situbondo, Pengadaan Seragam Batik Siswa Diduga Sarat Korupsi

Ratusan Massa Demo Dispendik Situbondo, Pengadaan Seragam Batik Siswa Diduga Sarat Korupsi Ratusan massa membentangkan sejumlah poster saat Demo di depan Kantor Dispendik. foto: hadi prayitno/BANGSAONLINE

Namun, Syamsul tidak menjelaskan kepada perwakilan massa siapa pengusaha yang melakukan pengadaan seragam batik untuk siswa tersebut. Bahkan, Syamsul mengaku lupa nama pengusaha dan nama CV yang digunakannya.

Tidak puas dengan penjelasan yang disampaikan Syamsul, perwakilan massa memilih keluar dari ruangan. Massa mengancam akan melaporkan kepala Dispendik Situbondo ke Polres Situbondo terkait dugaan korupsi pengadaan batik yang membuat banyak orang tua siswa menjerit.

"Setelah aksi unjuk rasa ini selesai, saya pastikan perwakilan kami akan segera melaporkan Kepala Dinas Pendidikan Situbondo ke Mapolres terkait dugaan korupsi pengadaan batik ini. Dugaan korupsi batik ini harus diusut tuntas," pungkas Bagas.

(Baca juga: Diduga Sarat Korupsi, Oknum Pejabat Dispendik Situbondo Dipolisikan Terkait Pengadaan Seragam)

Pantauan di lapangan ratusan massa PAKO mengawali aksinya dari Jalan Wijaya Kusuma menuju kantor Dispendik Situbondo di Jalan Madura dengan konvoi sepeda motor, kendaraan bak terbuka, dan MPU. Setibanya di depan kantor Dispendik, massa langsung menutup ruas jalan dan berorasi.

Selain itu, massa juga membawa sejumlah poster bertuliskan kecaman terhadap pengadaan seragam batik yang diduga memberatkan orang tua siswa dan beraroma korupsi, diantaranya bertuliskan: 'Bersihkan Diknas dari Preman', 'Siswa Bukan ATM', 'Setelah Batik Apa Lagi?', dan sejumlah poster bernada kecaman lainnya.

Setelah beberapa saat berorasi, sejumlah perwakilan massa akhirnya diijinkan masuk ke kantor Dispendik. Mereka ditemui langsung Sekretaris Dispendik H Syamsul Arifin, Kabid Dikdas Hasyim dan Kabid Dikmen Agus HP. (had/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO