6 Orang Meninggal Karena DBD, Pj Bupati Lumajang Imbau Masyarakat Pentingnya PSN

6 Orang Meninggal Karena DBD, Pj Bupati Lumajang Imbau Masyarakat Pentingnya PSN Pj Bupati Lumajang Indah Wahyuni. Foto: Dok. Diskominfo Lumajang

LUMAJANG, BANGSAONLINE.com - Penjabat (Pj) Bupati Lumajang, Indah Wahyuni mengatakan, selama Januari-Maret 2024, tercatat enam orang meninggal dunia akibat demam berdara dengue ().

"Sudah ada enam orang yang meninggal dunia karena gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Saya tidak ingin ada lagi korban akibat ," katanya, Senin (25/3/2024).

Oleh sebab itu, Pemkab Lumajang mengimbau kepada masyarakat tentang pentingnya kesadaran terhadap pemberantasan sarang nyamuk (), sebagai bagian internal dari budaya hidup masyarakat, guna mencegah penyebaran .

" bukan hanya tanggung jawab pemerintah semata, tetapi juga tanggung jawab setiap individu untuk melindungi diri sendiri, keluarga, dan lingkungan sekitar dari penyakit mematikan tersebut," tuturnya.

Indah menyebut, dalam menghadapi , kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat sangat penting. Maka, dirinya mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk tokoh masyarakat, pemimpin agama dan organisasi kemasyarakatan, untuk bergandengan tangan dalam menanggulangi .

Musim hujan, lanjutnya, masih menjadi pemicu utama peningkatan kasus , sehingga pemberantasan sarang nyamuk menjadi langkah krusial dengan membersihkan dan menutup tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk Aedes Aegypti.

" merupakan langkah paling efektif dalam mencegah penyebaran . Mari kita bersama-sama membersihkan lingkungan sekitar kita agar tidak menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk," katanya.

Indah menuturkan, optimisme dan kerjasama yang solid, masyarakat pasti dapat mengatasi bersama-sama.

"Mari kita bersatu dalam melawan dan menciptakan lingkungan di Lumajang yang sehat dan aman dari ancaman penyakit," ujarnya.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Lumajang mencatat, kasus dalam beberapa bulan terakhir menunjukkan tren yang signifikan, yaitu Januari 204 tercatat 81 kasus, Februari meningkat menjadi 119 kasus, dan 22 Maret 2024, tercatat 43, dengan total korban meninggal mencapai 6 orang. (rif)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO