Tokoh Agama Sepakat Jaga Kerukunan Umat Beragama di Surabaya

Tokoh Agama Sepakat Jaga Kerukunan Umat Beragama di Surabaya Wali Kota Risma (tengah), bersama para tokoh agama bergandengan usai penandatanganan naskah pernyataan sikap bersama.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Warga diimbau untuk tidak mudah terprovokasi dan menolak segala bentuk kekerasan dan tindakan yang mengatasnamakan agama atau suku. Kedamaian dan kerukunan umat beragama di yang sudah terwujud, harus selalu tetap terjaga.

Imbauan tersebut disampaikan Wali Kota , Tri Rismaharini di acara penandatanganan naskah pernyataan sikap bersama dalam rangka menjaga kerukunan dan keharmonisan antar umat beragama di Kota yang digelar di area Tugu Pahlawan, Jumat (24/7) siang.

Acara yang digelar untuk memperkuat sinergi dan mengajak umat beragama Kota Pahlawan agar tidak terbawa emosi dalam menyikapi insiden rusuh yang terjadi di Tolikara, Papua pekan lalu ini dihadiri oleh tokoh agama dan perwakilan umat beragama di . Juga hadir dalam acara tersebut, jajaran Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Kota , Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)/instansi, Muspika dan lurah di lingkungan Pemerintah Kota .

“Mari bersama menjaga agar tetap aman dan kondusif. Kita adalah keluarga besar yang harus bergandeng tangan untuk melawan musuh yang sesungguhnya yakni kebodohan dan kemiskinan. Mari kita tingkatkan tali persaudaraan sehingga kita bisa maju menjadi bangsa yang besar,” ujar wali kota dalam sambutannya.

Menurut wali kota, perbedaan adalah keniscayaan karena memang Tuhan menciptakan manusia berbeda satu sama lain. Namun, yang perlu dikedepankan adalah bagaimana menyatukan perbedaan tanpa perlu ada gesekan.

“Saya berharap, kita bisa menyampaikan kepada masyarakat dan keluarga untuk tetap meningkatkan persaudaraan. Kalau terus aman dan kondusif, kita nyari rezeki juga gampang,” sambung wali kota.

Sebelum penandatangan naskah tersebut, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbang Linmas) Kota , Soemarno membacakan poin-poin pernyataan sikap bersama. Beberapa poin di antaranya menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah keharusan, bahwa ke-bhineka-an di merupakan anugerah Tuhan yang harus dijaga, bahwa kedamaian dan kerukunan umat beragama di yang sudah terwujud harus selalu tetap terjaga, juga menolak segala bentuk kekerasan dan tindakan anarkis yang mengatasnamakan agama.

“Kita juga mengajak kepada masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi, juga menjaga toleransi kehidupan umat beragama dan saling menghargai kebebasan beribadah,” ucap Soemarno. (yul/rvl)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Mobil Angkot Terbakar di Jalan Panjang Jiwo, Sopir Luka Ringan':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO