Dua Pelaku Penusukan Warga Lebak Timur Surabaya Masih Buron

Dua Pelaku Penusukan Warga Lebak Timur Surabaya Masih Buron Edi Santoso alias Bambang korban penusukan yang dilakukan dua orang temannya, dan saat ini berstatus buronan.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - menetapkan dua tersangka yaitu Ajie dan Arif warga 3 sebagai buronan setelah melakukan penusukan yang terjadi kepada Edi Santoso (46) warga 4 pada Minggu (24/12/2023).

Diketahui, korban Edi Santoso atau Bambang ditusuk dua kali pada perut bagian kanan, hingga dilarikan ke rumah sakit RSUD Soewandi, oleh dua temannya. Setelah beberapa hari pasca kejadian itu, korban bisa kembali bersama keluarganya.

Saat ditemui di rumahnya oleh BANGSAONLINE.com, korban menceritakan semua kejadian tersebut dan siapa pelaku penusukan itu.

“Saya kenal dua pelaku itu, mereka adalah teman waktu dulu sering minum minuman keras dan sudah tidak bertemu 5 tahun terakhir,” ujarnya, Rabu (27/12/2023).

Ia mengatakan, saat kejadian menjelang Adzan Magrib, korban keluar pintu depan rumah menuju lemari es dan akan meminum air putih. Tiba-tiba, dua pelaku masuk melalui pintu gerbang rumah.

“Saya sempat kaget dan tanya ke pelaku, ‘kok dungaren kesini?’, namun tiba tiba Arif mencekik leher saya menggunakan kawat berduri sedangkan Adjie menusuk saya menggunakan pisau,” tambahnya.

Saat dipertanyakan, lebih lanjut motif kedua pelaku melakukan aksinya, korban masih belum mengetahui.

“Saya heran sudah lima tahun tidak bertemu kok tiba tiba dia menusuk saya. Dan yang disayangkan melakukan penusukan didepan putri saya yang masih umur 10 tahun, dan putri saya sekarang masih trauma. Karena kalau saya dirumah putri saya gak mau keluar menjaga saya kalau ada apa apa,” tutup Bambang.

Lebih jauh, BANGSAONLINE.com melakukan investasi terkait latar belakang kedua pelaku, Arif dan Adjie melalui ketua RT 5, 3 bernama Nyoman.

Ia mengatakan, bahwa kedua pelaku bukan warga 3.

“Memang benar tuk Arif ini dulu adalah warga sini dan Adjie adalah warga sini tapi Kartu keluarganya menumpang ke ketua RT yang lama, karena masih ada Ikatan saudara,” ujar Nyoman.

Menurut Nyoman, Arif merupakan warga musiman yang telah diusir penduduk sekitar. Arif diusir, karena orang tua Arif, bernama Timan, membuat warga sekitar geram.

“Dulu Arif masih berumur 10 tahun atau sekitar tahun 1998, terjadi aksi kriminalitas KDRT yang dilakukan antara Timan dengan istrinya. Karena orang tuanya seperti itu Sehingga pertumbuhan Arif menjadi brutal, dan saat dewasa Arif kerap melakukan perbuatan premanisme dan diusir oleh warga,” tambah Nyoman.

Sedangkan Adjie, juga merupakan warga pendatang dan masuk dalam satu kartu keluarga bersama Pak Widodo yang merupakan Ketua RT 5, periode 2015-2021.

“Jadi tuk Adjie beralamat di rumah mantan RT lama, kalau dia biasa biasa saja namun karena menganggur sehingga terbawa arus pergaulan Arif,” tutup Nyoman.

Kedua pelaku memiliki ciri-ciri khusus, diantaranya Arif memiliki tato berbentuk keris yang berada di betis kaki kanan. Sedangkan Adji, memiliki ciri fisik tubuh agak pendek dan gigi agak maju.

Sementara itu, saat dikonfirmasi Kanit Reskrim, AKP Aman Hasna mengatakan, saat ini pihaknya sudah melakukan penggerebekan di rumah kedua pelaku, namun sudah melarikan diri.

“Kabar terbaru keduanya bersembunyi di Sekitaran Manukan dan Tubanan, Surabaya, dari info itu masih kita pantau kebenarannya,” ujarnya, Rabu (27/12/2023). (rus/rif)

Lihat juga video 'Geger! Warga Banyu Urip Surabaya Temukan Mayat Bayi Saat Kerja Bakti':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO