
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Khofifah mengikuti secara langsung pengukuhan Dewan Pengurus Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) Jawa Timur periode 2022-2027 oleh Ketua Umum Dewan Pengurus Nasional Korpri, Zudan Arif Fakrulloh, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jumat (27/1/2023).
Pengukuhan ini ditetapkan berdasarkan SK Dewan Pengurus Korpri Nasional Nomor: KEP-24/KU/IX/2022 tanggal 13 September 2022. Dalam sambutannya, Khofifah yang juga menjadi penasehat Korpri Jatim berpesan bahwa ASN sekarang menghadapi tantangan pembangunan yang makin kompleks, yakni ketidakpastian dan perubahan yang sering terjadi secara tiba-tiba.
BACA JUGA:
- Sampaikan LKPJ TA 2022, Gubernur Khofifah: Capaian Kinerja Pemprov Jatim Meningkat 1,29 Persen
- Harlah ke-77, Khofifah Tegaskan Penguatan Peran Muslimat Membangun Peradaban Dunia
- Safari Ramadhan 2023: Jelajah Sejarah Gubernur Khofifah ke Masjid-Masjid Legendaris di Jawa Timur
- Pecah Telur, Gubernur Khofifah Deklarasikan Kota Madiun Sebagai Kota Lengkap Pertama di Jatim
Menurut dia, pandemi Covid-19 menjadi bukti ketidakpastian itu bisa hadir dan harus dihadapi. Untuk itu, gubernur kembali mengingatkan pentingnya para ASN untuk memiliki karakter inisiatif, kolaborasi, dan inovasi (IKI). Dengan demikian, ASN di Jawa Timur harus berani dan mampu untuk menginisiasi berbagai program dan pendekatan yang efektif dan berdampak.
Kemudian, ASN Jatim harus mampu berkolaborasi baik di internal maupun eksternal institusi Pemprov Jatim. Baik di tingkat lokal, regional, nasional maupun global. Ketiga adalah bagaimana inovasi bisa menjadi ruh dari seluruh program yang digerakkan oleh seluruh ASN Pemprov Jatim.
“Artinya ASN memang harus jadi motor penggerak. Untuk itu, ASN harus punya _Fighting Spirit_ yang kuat. Seperti yang disampaikan Prof. Zuhdan bagaimana ASN bekerja dari pagi sampai malam itu artinya bagaimana kita bekerja melebihi tugas. Sering saya menyampaikan kerja-kerja melebihi tugas maka di atas jam kerja Insya Allah itulah yang kita wakafkan untuk negara dan untuk masyarakat,” paparnya.
Ia menilai, menghadapi era ketidakpastian ini, etos kerja dan dedikasi yang luar biasa juga sangat dibutuhkan. Apalagi menghadapi era industri 4.0 maka ASN juga harus memiliki kemampuan complex problem solving.
“Untuk itu para ASN termasuk anggota Korpri harus terus melakukan terobosan kreatif, inovatif dan mampu menjadi _agent of change_ dalam proses pembangunan di Jatim. Tantangan ke depan semakin kompleks. Namun, saya yakin ASN Jatim mampu menemukan cara dan strategi baru dalam menghadapi tantangan dan perubahan dunia yang cepat saat ini,” tuturnya.
Khofifah menyebut, keberadaan ASN merupakan simpul pemersatu bangsa. Untuk itu ASN juga harus selalu mengamankan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila, setia menjaga keutuhan NKRI, terus menjaga nilai-nilai bhinneka tunggal ika, serta menjaga nilai-nilai toleransi dan kerukunan sesuai aturan yang berlaku.
Keberadaan ASN yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia khusunya di Jatim diharapkan dapat menjadi motor pembangunan Nasional di seluruh pelosok wilayah, mereka diminta dapat menyampaikan prioritas program pembangunan kepada masyarakat.
Kemudian aktif dalam pendidikan masyarakat, memberikan teladan dalam kehidupan bermasyarakat, serta menjadi motor pembangunan dan perubahan, terutama untuk masyarakat di daerah-daerah pinggiran dan terpencil.
Untuk itu, Khofifah juga meminta para ASN Jatim untuk menyebarluaskan informasi terkait dengan program-program pemerintah, salah satunya pelaksanaan booster kedua vaksin Covid-19 bagi masyarakat umum.
Simak berita selengkapnya ...