Inflasi di Jember Tertinggi se-Jatim, Anggota TPID ini Angkat Bicara

Inflasi di Jember Tertinggi se-Jatim, Anggota TPID ini Angkat Bicara Kasubbag Perencanaan Dinas TPHP Jember, Rudi Indrawan, yang juga menjadi anggota tim pengendali inflasi daerah.

JEMBER, BANGSAONLINE.com - Kasubbag Perencanaan Dinas TPHP , Rudi Indrawan, menanggapi berita resmi statistik (BRS) mengenai inflasi yang disebut tertinggi di Jawa Timur dalam hitungan tahunan. Anggota TPID itu mengatakan bahwa pihaknya telah berupaya untuk mengantisipasi inflasi hingga 3 bulan ke depan sejak Desember 2022.

"Kami sudah ada antisipasi, agar inflasi ini tidak berkelanjutan di Kabupaten , yaitu program yang kita tawarkan kepada petani," ujarnya di Kantor BPS , Senin (2/1/2023).

Hal tersebut memang berkaitan dengan kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau yang menjadi penyumbang inflasi tertinggi sepanjang 2022 di , khususnya komoditas cabai, bawang merah, tomat, hingga kedelai sebagai bahan baku untuk pembuatan tempe dan tahu.

"Yang saat ini sudah berjalan yakni bantuan berupa bibit dan benih, komoditas bawang merah, cabe besar, dan cabe rawit," kata Rudi.

Ia menuturkan, program penyaluran bantuan itu sudah berjalan dan didistribusikan ke semua kecamatan yang ada di  sejak Desember 2022 hingga Januari 2023.

"Untuk di sawah, kita juga suplai bantuan padi nutri zinc, (sekaligus) untuk pengentasan angka stunting." bebernya.

Menurut dia, program yang dijalankan sejak Desember 2022 ini merupakan langkah antisipasi lonjakan harga di Bulan Ramadhan yang diprediksi akan jatuh pada Maret 2023. Dengan asumsi jika bibit dan benih bantuan sudah mulai ditanam, stok komoditas bahan pangan tidak akan langka dan mengalami kenaikan harga dalam kurun waktu 3 bulan ke depan. 

"Dengan data yang dirangkum oleh petugas di setiap desa, bantuan tersebut menyasar 15 ribu KK yang memang kurang mampu. Kami juga memprogram serupa, jika nanti ada signal akan adanya lonjakan harga (inflasi), akan segera ada tindakan. Benih sudah disiapkan, persediaan ada di dinas. Jadi tidak semata-mata satu kali kegiatan habis, tidak. Kami Kontinu," paparnya. (yud/bil/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Nekat Ritual di Laut, 10 Warga Jember Meninggal Tersapu Ombak':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO