Sementara itu, Founder Mainsepeda, Azrul Ananda mengatakan, dalam event ini, dirinya bertekad menjadikan salah satu event sepeda paling ikonik di Indonesia. Sebab, menurutnya di Mojokerto ini, punya segmen tanjakan paling mengesankan, bernama Kelok 9 dan Gigi 1.
Kelok 9 sendiri, lanjutnya, terinspirasi dari Lombard Street di San Francisco, Amerika Serikat. Dengan tanjakan terjal yang dibentuk berkelok-kelok di tengahnya, memaksa cyclist harus melakukan zig zag mengikuti kelokan dengan kemiringan konstan di kisaran 17 persen.
“Ini seperti teater orang tersiksa. Teater yang fotogenik. Jika di Tour de France atau Giro dItalia, spot seperti itu dibuatkan tribun. Semoga nanti ada inspirasi membuat tribun di sana. Agar penonton bisa menikmati aksi para pembalap tersiksa,” ucap Azrul Ananda.
Ia juga terkesan dengan pam jalur dan sterilisasi yang dilakukan Polres Mojokerto. Sebab, pengamanan yang dilakukan membuat para peserta merasa nyaman, senang dan bahagia.
“Saya Azrul Ananda, Saya Mewakili semua peserta event kami Dholo KOM Challenge 2022 mengucapkan terimakasih kepada Polres Mojokerto Kota atas pengawalannya dan supportnya kepada seluruh cyclist, mengamankan jalan dan mengamankan peserta sehingga semua merasa nyaman, senang, bahagia disini, dan hal ini sangat baik karena dalam situasi seperti ini terus konsisten maka akan banyak event-event dan itu akan memberi dampak ekonomi yang baik buat masyarakat, dari saya terimakasih,” ucapnya.
Selanjutnya kegiatan tersebut, dilakukan dengan pemberangkatan peserta oleh Forkopimda Mojokerto, untuk Bupati Mojokerto diwakili Kepala Bagian Kesejahteraan Masyarakat (Kesra) Setda Kabupaten Mojokerto, Didik Khusnul Yakin, Bersama Wakapolres dan Panitia. (ana/sis)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News