BPS Jember Sebut Kenaikan Tarif Air Minum Jadi Penyumbang Inflasi Terbesar November 2022

BPS Jember Sebut Kenaikan Tarif Air Minum Jadi Penyumbang Inflasi Terbesar November 2022 Suasana rapat di Kantor BPS Jember.

"Hal tersebut ditangkap oleh para pengolah data bermula dari instruksi pihaknya di pusat, yang meminta penangkapan fenomena kenaikan tarif air dari perusahaan air minum daerah secara nasional. Pas momennya dengan yang dilakukan di (menaikkan tarif air). Sehingga, kami konfirmasi juga ke pihak PDAM, meminta data tarif yang baru," urai Meri.

Sementara itu, Direktur Umum PDAM , yang diwakili oleh kepala SPI, Imron Cahyadi mengaku terkejut dengan pemaparan yang telah disampaikan. Pihaknya mengaku selama 2 tahun tidak pernah menaikkan tarif air dan baru pertama kali dilakukan pada bulan lalu.

Kendati demikian, ia menilai para pelanggan bakal mengubah perilaku menjadi sangat menghemat pemakaian air. Sehingga, hal ini tidak cukup untuk mempengaruhi inflasi daerah, terlebih pelanggan PDAM hanya sebagian kecil masyarakat.

"Pelanggan kami sampai Desember ini (2022), hanya masih 10,14 persen dari seluruh penduduk ," ungkapnya.

Sehingga, kata Imron, angka inflasi yang ditangkap oleh BPS pada November 2022 menjadi sebuah polemik. Terlebih, konsumsi air dalam pandangan masyarakat masih dianggap sebagai konsumsi kalangan menengah ke atas.

"Kami hanya menginput data rata-rata geometri dan menyesuaikan dengan tarif saja. Itu kami masukkan karena berkaitan dengan konsumsi masyarakat kelompok rumah tangga 1,2, dan 3." kata Meri. (yud/bil/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Nekat Ritual di Laut, 10 Warga Jember Meninggal Tersapu Ombak':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO