Dinilai Semena-mena dan Tidak Transparan Kelola Anggaran, Ribuan Warga Kepung Tuntut Kadesnya Mundur

Dinilai Semena-mena dan Tidak Transparan Kelola Anggaran, Ribuan Warga Kepung Tuntut Kadesnya Mundur Warga Desa Kepung, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri saat menggelar aksi demo menuntut kadesnya mundur. foto: ist.

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Ribuan warga , , Kabupaten Kediri, yang tergabung dalam Aliansi Peduli , melakukan aksi demo menuntut sang kades, Ida Arief, untuk mundur, Senin (19/9/2022).

Sebelum mendatangi Kantor , massa aksi terlebih dulu mendatangi Kantor . Di Kantor , massa yang membawa 3 unit pikap beserta peralatan sound system berorasi sambil membentangkan poster kecaman. Di antaranya bertuliskan, "Mimpin itu berat Bu Kades, Biar Kami Saja yang Menggantikan".

Setelah beberapa saat berorasi di Kantor , massa lalu bergeser ke Kantor . Di kantor desa, mereka juga berorasi yang intinya mengecam yang dinilainya semena-mena.

Korlap aksi, Khoir mengatakan, yang melakukan aksi demo ini berasal dari 11 dusun yang ada di . Menurut Khoiri, warga merasa tidak puas dengan kepala desanya yang dinilai semena-mena dan tidak transparan dalam mengelola anggaran dana pendapatan desa.

"Masyarakat seperti tokoh maupun RT tidak mengetahui lampiran pertanggungjawaban sampai hari ini," kata Khoiri, Senin (19/9/2022).

Maka dari itu, warga meminta kepala desa untuk turun dari jabatannya. Bahkan, massa mengaku sudah memiliki bukti-bukti.

"Jadi hal Itu jelas dan ada buktinya. Kalau nominalnya agak berbeda-beda," ujar Khoiri.

Sementara itu, , Ida Arief, menyatakan bahwa demo yang digelar warga adalah hal wajar di negara demokrasi. Menurutnya, siapa pun punya hak untuk menyampaikan aspirasinya karena sudah diatur oleh undang-undang.

"Jadi saya tidak ada masalah apakah mereka mau demo, mau menuntut apapun, itu hak mereka. Tetapi yang perlu teman-teman tahu, saya sudah ngobrol dengan Mas Bup () dan saya sudah menyampaikan semuanya. Saya juga sudah dipanggil oleh Inspektorat dan sejauh ini bagi saya tidak ada masalah," terangnya.

Terkait dengan tuduhan pelayanan terlalu lama, ia menganggap hal itu tak berdasar. Namun demikian, ia menghargai masyarakat yang memiliki keinginan dan punya kemauan.

"Warga saya itu, berjumlah 18 ribu lebih. Jika hari ini yang demo sekitar 500-an, di luar sana masih ada 17.500 masyarakat yang tidak ikut dan yang mendukung kegiatan saya. Saya tetap fokus pada pekerjaan, saya akan patuh kepada bupati, karena beliau yang mengeluarkan SK pengangkatan dan saya hanya bisa dipecat oleh bupati, bukan oleh masyarakat," ujar Ida Arief.

Sementara Bupati Kediri Hanindhito Himawan langsung meluncur ke begitu mendapat kabar akan adanya aksi demo.

“Saya mendapat kabar dari warga , (maka dari itu) sebagai kepala daerah saya harus mampu menengahi. Bahwa kepala desa, camat, atau siapapun bukan untuk dilayani, tapi melayani masyarakat. Saya minta atas keluh kesah ini ada bukti-buktinya. Saya juga akan diskusi dengan Ibu Kades, agar dapat informasi dua sisi,” ujar Dhito, sapaan karib Putra Menseskab Pramono Anung itu.

Kepada massa, ia berpesan agar tetap menjaga kondusivitas dan rasa aman. 

"Saya titip . Setelah ini saya rapatkan dengan pak camat, pak kapolsek dan semuanya," pungkas Dhito seraya mengatakan bahwa bila ditemukan bukti-bukti penyimpangan dana, maka dirinya akan ambil langkah setegas-tegasnya. (uji/ari)

Lihat juga video 'Peringatan Hari Jadi Kabupaten Kediri ke-1220 di Pendopo Panjalu Jayati':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO