Dampingi Wapres Tinjau KIH Sidoarjo, Khofifah: Bisa Jadi Support Sistem Industri Halal di Indonesia | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Dampingi Wapres Tinjau KIH Sidoarjo, Khofifah: Bisa Jadi Support Sistem Industri Halal di Indonesia

Editor: Yudi Arianto
Wartawan: Indrayadi
Kamis, 30 September 2021 21:10 WIB

Wakil Presiden (Wapres) RI Maruf Amin meninjau pembangunan Kawasan Industri Halal Sidoarjo Safe and Lock Halal Industrial Park di Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (30/9).

Menurut Khofifah, keberadaan KIH Safe ‘n Lock Sidoarjo ini akan mendorong konsumsi secara global. Dan hal tersebut, kata dia, menjadi peluang besar bagi UKM-IKM di Jatim untuk memproduksi yang berstandar internasional.

"Potensi kebutuhan terhadap diperkirakan akan mencapai 62 persen di Asia Pasific tahun 2030. Saat ini bahkan telah menjadi gaya hidup global," imbuhnya.

Lebih lanjut disampaikan Khofifah, pembangunan Kawasan Industri Halal (KIH) Safe ‘n Lock di Sidoarjo yang telah mendapatkan surat keterangan dari Kemenperin Nomor: 373/KPAAII/X/2020 tanggal 22 Oktober 2020 yang telah memenuhi kriteria dan persyaratan sebagai Kawasan Industri Halal pertama yang ada di Jatim. KIH Safe ‘n Lock sendiri menyediakan 118 unit Standard Factory Building (SFB) dengan berbagai fasilitas seperti kantor manajemen halal dan masjid.

Sampai saat ini, kata dia, telah terjual 22 unit dari target pembangunan 32 unit. Pada Tahun 2022 akan dibangun 38 unit. KIH telah berhasil menarik animo investasi dari Amin Bio Group dari Tiongkok dalam membangun kemitraan pabrik gelatin halal di Sidoarjo, sebagai bentuk penguatan branding .

Selain support system bagi pengembangan , lanjut Khofifah, HIPS ini juga akan bisa mengangkat sekaligus membuka pasar UMKM Produk Halal ke pasar internasional. Ini sejalan dengan kontribusi UMKM terhadap PDRB Jatim sebesar 57,25%.

Dalam kunjungan tersebut, Wapres KH. Ma'ruf Amin bersama Khofifah dan rombongan menyaksikan prosesi pelepasan ekspor dari KIH Safe ‘n Lock ke Nagoya Jepang oleh Menteri Perindustrian (Menperin).

Ekspor yang dilakukan kali ini merupakan produk Sariraya Indonesia (PT. Sinergi Cita Mulia) yang telah menembus pasar internasional. Produk yang diekspor antara lain, keripik tempe, kerupuk bawang, kerupuk jengkol, dan makanan ringan lainnya produksi UMKM. (dra/ian)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video