Gubernur Khofifah Bersyukur, Positivity Rate Jatim di Bawah 5%, Sesuai Standar WHO
Editor: MMA
Senin, 06 September 2021 22:18 WIB
JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Berdasarkan data asesmen situasi Covid-19 di laman website Kementerian Kesehatan (Kemenkes) per tanggal 4 September 2021, positivity rate mingguan di Jatim telah mencapai 4,68%. Capaian tersebut sudah sesuai standar pengendalian pandemi dari WHO yakni di bawah 5%. Juga di bawah positivity rate mingguan nasional yang berada di angka 6,97%.
Positivity rate sendiri adalah perbandingan antara jumlah kasus positif Covid-19 dengan jumlah tes yang dilakukan.
BACA JUGA:
Pj Gubernur Jatim dan Menteri Kesehatan Resmikan Layanan Imunoterapi Kanker di RS Bhayangkara
Malam Puncak Hari Pers Nasional, Pj Gubernur Jatim Terima Prapanca Award 2024
Tak Cuma MUI, Anggota DPRD Jatim Ikut Tolak Rencana Pemkab Situbondo ke Eks Lokalisasi Gunung Sampan
Dibuka Hari ini, SMKN 1 Jenangan Ponorogo Jadi Tempat LKS di Kota Madiun
Kini di Jatim hanya tersisa 4 daerah yang berada pada zonasi asesmen level 4, yaitu Kabupaten Ponorogo, Magetan, Blitar, dan Kota Blitar. Pada awal bulan Juli ada 34 kabupaten/kota yang masuk ke level 4.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersyukur dan berterima kasih atas kerja keras dan partisipasi semua pihak yang ikut mencegah penyebaran Covid-19 di Jatim. Termasuk Forkopimda Jatim, Pemkab/Pemkot, tenaga kesehatan (nakes), tokoh agama, tokoh masyarakat, akademisi, media, dan seluruh elemen masyarakat.
"Alhamdulillah positivity rate mingguan kita sekarang sudah sesuai WHO di bawah 5% yaitu 4,68%, bahkan juga di bawah nasional. Ini pertama kali selama pandemi Covid-19. Hal ini berseiring bahwa zonasi daerah asesmen level 4 di Jatim hanya tinggal 4 kabupaten/kota," ungkap Gubernur Khofifah di Badan Penghubung Provinsi Jatim Jl. Pasuruan Jakarta, Senin (6/9).
Khofifah menjelaskan, capaian ini dipengaruhi oleh masifnya testing dan tracing yang lebih efektif. Dengan standar jumlah tes yang ditetapkan WHO yaitu 1:1.000 penduduk/minggu, Jatim seharusnya melakukan tes 40.000/minggu. Sementara, minggu kemarin jumlah testing di Jatim telah mencapai 90.045. Yang artinya angka tes di Jatim sudah mencapai lebih dari 2 kali lipat standar WHO.
"Idealnya testing minimal yang dilakukan di Jatim adalah kurang lebih sekitar 40.000 tes, tapi kita sudah berhasil mencapai lebih 2 kali lipat dari target tersebut," tukas orang nomor satu di Pemprov Jatim ini.