Usia 52 Tahun Baru Masuk Islam, Ini Alasan Daniel! Sseettt... Bule AS juga Masuk Islam | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Usia 52 Tahun Baru Masuk Islam, Ini Alasan Daniel! Sseettt... Bule AS juga Masuk Islam

Editor: MMA
Jumat, 18 Juni 2021 14:49 WIB

Dr KH M Sujak, Kepala Badan Pengelola Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya saat menuntun ikrar dua kalimat syahadat Daniel Soedjatmiko usai salat jamaah Jumat (18/7/2021). Foto: mma/ bangsaonline.com

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Hidayah (petunjuk Allah) bisa datang kapan saja. Termasuk ketika sudah berusia 52 tahun. Itulah yang dialami Daniel Soedjatmiko, warga Kedung Tarukan Pacar Kembang Tambaksari Kota Surabaya.

Daniel yang lahir di Tuban 27 Desember 1969 itu semula beragama Kristen. Tapi setelah pada masa tua ia mengaku menemukan kebenaran Islam. Bahwa Allah SWT adalah Tuhan yang sebenarnya dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah.

Hal itu diungkapkan Daniel Soedjatmiko di depan Dr KH M Sujak, Kepala Badan Pengelola Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya usai salat jamaah Jumat (18/7/2021).

Namun Kiai Sujak mengajukan pertanyaan. “Apa (masuk Islam) ada kaitannya dengan yang lain? Misalnya karena akan menikah,” tanya M Sujak sebelum menuntun Daniel mengikrarkan dua kalimat syahadat.

Daniel yang anggota Polri itu menjawab tidak. Bahkan, menurut Daniel, dirinya sudah punya istri dan dua anak. Tapi anak-istrinya beragama Kristen.

(Ustadz Abdul Kholik Idris memberikan cendera mata kepada Daniel Soedjatmiko. foto: mma/ bangsaonline.com)

Kiai Sujak pun menasihati agar anak-istrinya tak dipaksa masuk Islam. Sebab Islam tak memaksakan keyakinan. Namun, kata Sujak, seorang suami memiliki kewajiban untuk menyelamatkan anak dan istri atau keluarga dari api neraka. Karena itu proses dialog secara bijak sangat penting.

Kiai Sujak juga mengingatkan bahwa dalam ajaran Islam ada perintah salat lima waktu. Karena itu Kiai Sujak bertanya kepada Daniel, apakah sanggup. "Kalau di Kristen kan hanya seminggu sekali. Kalau dalam Islam sehari semalam salat lima kali. Apa sanggup," kata Sujak. 

Daniel menjawab sanggup.

“Sudah bisa baca dua kalimat syahadat?,” tanya Kiai Sujak kemudian. Daniel menjawab bisa. Sujak mempersilakan Daniel melafalkan dua kalimat syahadat.

Namun ada kesalahan kecil di akhir syahadat. Daniel selalu menyebut bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Rasulullah. Maka Ustadz Abdul Kholik Idris, Kepala Seksi Ibadah dan Dakwah Masjid Al-Akbar yang mendampingi Kiai Sujak mengingatkan bahwa Nabi Muhammad utusan Allah.

Daniel pun langsung benar syahadatnya. Namun Kiai Sujak minta Daniel mengulang lagi agar sempurna. "Asyhadualla ilahaillallah waasyhaduanna Muhammadar Rasulullah. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah," kata Daniel.

(Daniel Soedjatmiko (tengah) dan dua saksinya. foto: mma/bangsaonline.com)

Kiai Sujak langsung memimpin doa. Ia berharap keislaman Daniel istiqamah (konsisten) sampai akhir hayat. Daniel dan para saksi serta para jemaah salat Jumat yang belum pulang ikut mengamini.

kepada BANGSAONLINE.com, Ustadz Abdul Kholik Idris menuturkan sebenarnya ada lagi seorang bule warga Amerika Serikat yang mau ikrar dua kalimat syahadat hari ini, Jumat (18/7/2021). Ia sudah datang ke Masjid Al-Akbar. Tapi persyaratannya belum lengkap. Di antaranya data-data ia belum bawa saksi. Dia baru mengirimkan fotokopi paspor. Sehingga proses ikrar dua kalimat syahadat bule Amerika itu ditunda.

“Insyaallah besok Sabtu. Kebetulan besok juga ada muallaf yang akan masuk Islam,” kata Ustadz Kholik Idris kepada BANGSAONLINE.com.

Ustadz Kholik Idris menuturkan bahwa dalam melayani para muallaf masuk Islam, Masjid Al-Akbar tidak mematok waktu harus Jumat. Tapi disesuaikan dengan waktu luang mereka. 

“Kita ngemong mereka. Karena kadang Jumat mereka kerja dan tak bisa mendapat izin dari kantornya,” kata Ustadz Kholik Idris.

Sikap ngemong ini diberikan agar para muallaf itu “tak salah asuh”. “Karena muallaf itu rentan, tergantung siapa yang bawa,” katanya.

“Makanya mereka harus datang ke sini (Masjid Al-Akbar),” katanya sembari mengatakan bahwa mereka akan terus dibina.

Menurut dia, di Masjid Al-Akbar mereka diajari Islam moderat, Islam rahmatan lil’alamin. Sesuai Islam yang diajarkan walisongo. Sehingga tidak gampang mengafirkan dan membid’ahkan orang lain.

“Islam wasathiah,” tegas Ustadz Kholik Idris. (mma)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video