​Kepemimpinan Transformatif Jatim Tahun 2021 | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

​Kepemimpinan Transformatif Jatim Tahun 2021

Editor: MMA
Jumat, 01 Januari 2021 20:43 WIB

Suparto Wijoyo

Disinilah sejatinya tertambat bahwa rakyat yang menyediakan kesuburan bumi (daulatnya) sudah seyogianya ditata kelola (“good governance”) rembulan birokrasi yang mendapatkan percikan cahaya (kuasa) melalui mekanisme demokrasi (pencahayaan matahari). Meski dalam skala relativisme dapat dikatakan bahwa rakyat sejatinya adalah sumber dari segala sumber kuasa birokrasi yang mentrasformasikan daulatnya melalui “madrasah” demokrasi. Spektrum fundamental ini membawa serta kepada ruang bahwa rakyat adalah Sang Daulat yang semestinya mendapatkan pelayanan terbaik dari para birokrat yang sekadar menerima limpahan welas asihnya rakyat dengan jalan demokrasi.

Hal itu merupakan penanda kesadaran untuk selalu ingat pada asal usul kuasanya, sumber daulatnya. Ibarat air yang mengalir di sungai pada lanjutan kisahnya harus tetap berlabuh di muara luas yang bernama lautan. Terhadap hal ini ada ungkapan puitis yang dilansir Proklamator Republik Indonesia, Soekarno:

Door de zee op te zoeken,

is de rivier trouw aan haar bron.

Dengan mengalirnya ke lautan,

sungai setia kepada sumbernya.

Saya menyaksikan bahwa kepemimpinan Jatim telah memberikan daya juang pelaksanaan urusan pemerintahan yang dibangun secara demokratis dan mengedepankan fungsi sebagai pelayan rakyat yang baik (”good-services”). Dalam lingkup inilah terbaca kuat tekad melakukan administrative reform agar seluruh jajaran birokrasi pemerintahan mampu menjadi pelayan rakyat yang terbaik. Rajutan tekad demikian ini membutuhkan perhatian serius dari seluruh stakeholders untuk bersumbangsih atas upaya para kepala daerah melakukan reformasi administratif dalam tataran birokrasi pemerintahan.

Catatan ini pun diharapkan menjadi kepedulian birokratik yang berbasis kematangan akademik dengan dimensi sosio-budaya untuk peningkatan kinerja pemerintahan dalam panduan norma kenegaraan. Kinerja birokrasi di Jatim mutlak terus ditingkatkan dengan memobilisasi seluruh jiwa raga bagi kebaikan negeri ini. Apa yang telah dilakukan dan diraih pemimpin daerah ini dapat dijadikan kaca pelihat di samping kaca benggala yang memantulkan kekuatan baru berkelanjutan dalam melakukan inovasi pelayanan yang penuh dedikasi.

Berbagai gebrakan Bunda Khofifah adalah keterpanggilan mandat demokrasi bagi perjalanan berikutnya, untuk memberi yang “mereka punya” dengan melakukan padatan-padatan kreasi demi terwujudnya birokrasi yang menyelam dalam kolam “amanat penderitaan rakyat”. Ungkapan saya ini semakna sebagai bingkai mozaik jiwa-jiwa pepohonan yang harus berbuah. Diungkapkan oleh Syeikh Musliuddin Sa’di Shirazi dalam karya sastranya Bustan:

Setiap orang yang tidak memiliki kenangan yang ditinggalkan

Pohon keberadaannya tidak akan menghasilkan buah

...

Dan setiap orang mendapatkan apa yang dulu ia semaikan

Selamat Tahun Baru 2021.

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video