Tafsir Al-Kahfi 25-26: Tidur 309 Tahun, Setelah Itu? | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Tafsir Al-Kahfi 25-26: Tidur 309 Tahun, Setelah Itu?

Editor: Redaksi
Rabu, 24 Juni 2020 23:47 WIB

Gua Ashabul Kahfi di Jordania. foto: Cheria Holiday

Pertama, diskusi internal para pemuda gua setelah mereka dibangunkan. Saling pandang dan sebagian bertanya: "kira-kira berapa waktu kita tertidur di sini?". Kemudian segera dijawab oleh temannya: "Ya, paling sehari atau setengah hari saja". Sebagian menjawab: "Tuhan lebih mengetahui berapa lama kita tidur di sini". " Rabbukum a'lam bima labitstum". (19).

Mengambil dari kisah ini, di mana indikasi dan data benar-benar kacau, maka menyerahkan urusan kepada Tuhan amaltlah mutlak. Satu sisi, mereka merasa waktu tidur sebentar, begitu pula isi perut yang mulai kosong. Mereka masuk gua pagi hari dan bangun sore hari. Tapi bukti yang lain sangat kontras, di mana kondisi sekitar jauh berubah. Dari kelebatan pepohonan dan dinding gua menunjukkan waktu sangat lama.

Kedua, masalah identitas para pemuda gua, apakah mereka pemuda biasa seperti umumnya anak muda atau pemuda mukmin yang sangat gigih mempertahankan keimanannya, walau nyawa taruhannya. Ini dipersoalkan karena ada monumen yang harus dibangun oleh umat demi mengenang mereka. Tuhan memberi edukasi, bahwa Dia yang maha mengetahui. "Rabbhum a'lam bihim". (21).

Dari kasus ini diambil pelajaran. Sesungguhnya masyarakat, utamanya ahli sejarah, ahli agama, sudah mengetahui tentang identitas para pemuda gua yang baru keluar itu. Yang dipersoalkan adalah pembuatan monumen. Apakah bersimbol umum, seperti tugu, relief atau patung, dan sebagainya. Dasarnya adalah kemanusiaan, karena mereka adalah manusia.

Tapi orang beriman ngotot dan tegas berbicara, harus dibangun sesuai identitas dan agama yang mereka anut, sesuai keimanan yang mereka perjuangankan. Justru inilah sejatinya martabat manusia di hadapan Tuhan. Dan begitulah seharusnya umat beriman bertindak secara tepat dan proporsional, tanpa mengalah secara salah, dan tanpa toleransi yang murahan. Jadinya, dibangun masjid. "Lanattakhidzann 'alaihim masjida".

Ketiga, masalah jumlah personil mereka. Sejarawan berselisih pendapat: tiga orang plus satu anjing. Lima orang plus satu anjing, dan tujuh orang plus satu anjing. Meskipun ada isyarat bahwa pendapat terakhir yang diapresiasi, tapi Tuhan tetap memahamkan, bahwa Dia Maha mengetahui. "qul rabby a'lam bi 'iddatihim". (22).

Dari sini diambil pelajaran. Bahwa berbeda pendapat terhadap hal yang kurang penting (jumlah personil pemuda gua) itu sah-sah saja. Jumlah hanyalah pelengkap kisah, bukan esensinya. Meski begitu, tapi janganlah asal ngomong tanpa data atau dasar pemikiran yang baik.

Makanya, Tuhan menyindir pendapat yang dianggap keliru sebagai ngawur dan asal ngomong, "Rajma bi al-ghaib". Ini pelajaran bagi ilmuwan dan kaum akademik. Harusnya bersikap elegan dan logis.

Keempat, soal berapa lama mereka tinggal di dalam gua seperti dibahas pada ayat kaji ini. Untuk itu ada dua penjelasan yang diunggah al-qur'an. Pertama, soal lama mereka berada di dalam gua di mana manusai bisa menghitung sendiri, yaitu 309 tahun, (25). Kedua, keadaan mereka setelah terbangun dari gua itu. Berapa lama mereka hidup setelah itu? Atau tidak mati dan ghaib, sehingga baru mati saat menjelang hari kiamat. Allah a'lam. Inilah yang tidak mereka bahas.

Maka al-qur'an hadir dengan dua bahasa "Labitsu" (mereka tinggal). Untuk kata "Labitsu" pertama (25), adalah terkait waktu mereka tinggal di dalam gua dan cukup jelas. Sedangkan "Labitsu" yang kedua (26) terkait waktu hidup mereka setelah lepas dari gua. Dan yang kedua inilah yang ditegaskan al-qur'an, bahwa hanya Tuhan saja yang maha mengetahui "qul Allah a'lam bima labitsu".

Dari sini diambil pelajaran, terkait hal yang sangat sulit dilacak dan tidak ada data pendukung. Bagaimana bisa mengetahui usia masing-masing personil pemuda gua, apa saja yang mereka lakukan setelah itu, dan sebagainya. Maka sama dengan arahan pertama, yakni menyerahkan hakikat masalah kepada Tuhan. Allah a'lam. 

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video