ODGJ di Lamongan Tembus 3.051 Orang, Pahami Penyebabnya
Editor: Revol Afkar
Wartawan: Nur Qomar Hadi
Kamis, 13 Februari 2020 13:31 WIB
LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Jumlah penderita orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Lamongan terus bertambah. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Lamongan, November 2019 ditemukan 2.801 orang. Sedangkan Desember sampai Januari 2020 terdata tambahan 250 orang. Sehingga, ODGJ yang mendapat pendampingan jumlahnya 3.051 orang.
Kepala Dinas Kesehatan Lamongan Taufik Hidayat menjelaskan, setiap bulan ada tambahan penderita dari temuan program dinas.
BACA JUGA:
Bhabinkamtibmas Sidomulyo Kediri Dampingi Posyandu Jiwa Taman Gembira untuk Penderita ODGJ
Pulang Merantau, Pria di Surabaya Ditemukan Tewas Gantung Diri
Hadiri Festival Kupatan di Tanjung Kodok, Bupati Lamongan: Upaya Lestarikan Tradisi Leluhur
Pasangan Suami Istri di Lamongan Meninggal Dunia Usai Ditabrak Mobil
Menurutnya, penderita bisa segera ditangani sesuai kebutuhannya. Mereka dapat disembuhkan dengan obat dan terapi. "Tidak sedikit ODGJ yang masih wajib minum obat, tapi sudah ikut bekerja di masyarakat, dan itu tidak berbahaya. Karena mereka sudah tahu kapan harus minum obatnya," jelasnya, Kamis (13/2).
Menurut dia, puskesmas sudah menyediakan layanan konsultasi. Gejala ODGJ bisa dikenali dengan beberapa faktor. Salah satunya, bawaan dari lahir. Ketika orang tuanya sudah dinyatakan positif, maka sebaiknya sang anak segera diperiksakan.