Kecanduan Smartphone, Sudah Masuk Kategori 'Gila' | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Kecanduan Smartphone, Sudah Masuk Kategori 'Gila'

Editor: rosihan c anwar
Selasa, 23 September 2014 07:34 WIB

ini fakta, mendekatkan yang jauh, dan menjauhkan yang dekat. foto:repro dw.de

Pasien Kecanduan

Adrian Wang, seorang psikiater di Rumah Sakit Gleneagles Medical Centre, mengatakan, kecanduan digital harus diklasifikasikan sebagai gangguan kejiwaan alias 'gila'.

Dia mengatakan telah mengobati seorang siswa laki-laki 18 tahun dengan gejala ekstrim: "Ketika saya melihatnya, ia memiliki rambut panjang tak dicukur-cukur, kurus, dia tidak mandi selama berhari-hari, ia tampak seperti seorang pria tunawisma," kata Wang pada AFP.

Setelah ayahnya mencabut akses internet di rumah, dengan putus asa anak itu mencoba untuk mendapatkan koneksi nirkabel dari tetangga.

Dia akhirnya dirawat di rumah sakit, memakai obat anti-tekanan dan mengikuti banyak konseling, kata Wang. "Kita hanya perlu untuk mematahkan siklus. Ia menjadi lebih baik, ia keluar dari rumah sakit dan saya melihat dia beberapa kali lagi dan dia baik-baik saja."

Keinginan dan Kecemasan

Di Singapura, ada dua pusat konseling – National Addictions Management Services and Touch Community Services - dengan program untuk mengatasi kecanduan digital.

Trisha Lin, asisten profesor komunikasi di Nanyang Technological University, mengatakan kaum muda menghadapi risiko yang lebih tinggi karena mereka mengadopsi teknologi baru sebelumnya - tetapi tidak dapat menentukan batas-batas.

Lin mendefinisikan, kecanduan digital bisa dikenali lewat sejumlah gejala: ketidakmampuan untuk mengontrol keinginan, kecemasan ketika dipisahkan dari smartphone, hilangnya produktivitas dalam studi atau di tempat kerja, dan kebutuhan untuk terus-menerus memeriksa telefon.

Lin memperingatkan bahwa orang tua harus menghindari memberikan anak-anak mereka smartphone atau komputer tablet untuk menjaga agar mereka tenang.

Akhir tahun lalu, sekelompok mahasiswa dari Nanyang Technological University Singapura meluncurkan kampanye untuk mendorong masyarakat agar menempatkan smartphone mereka dalam posisi menghadap ke bawah ketika bersama dengan orang yang dicintai.

Sumber: dw.de

 

sumber : dw.de

 Tag:   SMARTPHONE

Berita Terkait

Bangsaonline Video