Takmir Masjid Bayar Denda Listrik Rp 10 Juta dengan Uang Logam | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Takmir Masjid Bayar Denda Listrik Rp 10 Juta dengan Uang Logam

Editor: Revol Afkar
Wartawan: Rony Suhartomo
Selasa, 24 Juli 2018 00:28 WIB

Uang logam saat dihitung di kator PLN. foto: RONY S/ BANGSAONLINE

Takmir masjid tidak mengetahui siapa yang telah melakukan 'pencurian' listrik tersebut. Karena seluruh urusan teknis (kelistrikan) diserahkan ke tukang sound system. Namun demikian, pihak PLN tidak mau tahu. Puncaknya pada 3 April 2018, takmir masjid diminta menandatangani berita acara. Isinya, masjid Baiturrahmat dikenai beban tagihan susulan sekitar Rp 19 juta.

Pengurus takmir kaget bukan kepalang. Mereka harus memutar otak untuk membayar tagihan tersebut. Karena tidak punya anggaran, mereka hanya mempu membayar Rp 5 juta secara kontan. Sisanya, akan diangsur setiap bulan.

"Selain sudah membayar Rp 5 juta, kita juga sudah mengangsur Rp 1,7 juta selama tiga bulan (Mei, Juni, Juli). Sisanya, sekitar Rp 10 juta kita lunasi hari ini. Uangnya dari kotak amal dan sumbangan warga," kata Pairin menegaskan.

Takmir masjid sebenarnya ingin meminta keringanan ke manajemen PLN Rayon Ngoro. Hanya saja, keinginan untuk bertemu dengan manager PLN Rayon Ngoro, Miftahus Saidin, selalu gagal. "Saya sudah dua kali ke kantor PLN untuk minta solusi ke manajer. Tapi tidak pernah ditemui," tambahnya.

Begitu juga saat pelunasan menggunakan uang pecahan logam hari ini, Manajer Rayon sedang tidak di kantornya. Praktis, rombongan takmir masjid ini hanya ditemui Kepala Bidang Teknik PLN Rayon Ngoro, Joko.

Joko kemudian meminta stafnya untuk menghitung kembali beban tagihan yang harus dibayar oleh masjid Baiturrahmat. "Tagihannya tidak sampai Rp 10 juta. Tapi Rp 9 juta sekian. Ini sebenarnya bukan denda, tapi tagihan susulan," kata Joko di hadapan sejumlah takmir masjid.

Joko juga mengatakan, bahwa pihak PLN tidak melayani pembayaran tunai. Namun hanya mengeluarkan register pembayaran. "Kami terima dan kami beri nomer register. Namun pembayaran bisa dilakukan di loket-loket yang sudah tersedia, semisal kantor pos. Namun demikian kami tetap membantu untuk menata uang logam itu," pungkas Joko. (ony/rev)

 

 Tag:   Jombang Malang

Berita Terkait

Bangsaonline Video