Ditlantas Polda Jatim Beberkan Penyebab Kecelakaan Bus Pariwisata di Tol Jombang
Editor: Revol Afkar
Wartawan: Aan Amrulloh
Rabu, 22 Mei 2024 21:59 WIB
JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Ditlantas Polda Jatim melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) insiden kecelakaan bus pariwisata yang membawa rombongan study tour dari SMP PGRI Wonosari Malang di KM 695+400 jalur Tol Jombang-Mojokerto (Jomo), Rabu (22/5/2024).
Dengan menurunkan Tim Traffic Accident Analysis (TAA), Ditlantas Polda Jatim menemukan jejak pengereman. Selain itu, ditemukan juga fakta bahwa sopir Bus Pariwisata Bimario sempat tertidur saat mengemudikan kendaraan.
BACA JUGA:
Bikin Takut Nasabah, Debt Collector di Jombang Malah 'Cosplay' Jadi TNI
Polda Jatim Belum Terapkan SIM C1 untuk Pengendara Moge
2 Pekan, Satresnarkoba Polres Jombang Tangkap 13 Tersangka dari 12 Kasus
Polres Jombang Ungkap Peredaran Uang Palsu, Sita BB Upal Mencapai Miliaran Rupiah
"Di TKP yang kita temukan, ada bekas jejak rem bus, sepanjang 69 meter. Kemudian tadi mulai titik tabrak, pengereman truk sampai posisi sampai akhir berhenti, itu sepanjang 188,2 meter," ucap Dirlantas Polda Jatim, Kombespol Komarudin.
Komarudin memperkirakan bus melaju dengan kecepatan tinggi. "Kesimpulkan sementara, bus dalam kecepatan tinggi. Nanti teman-teman bisa lihat melalui CCTV, proses terjadinya kecelakaan, mulai titik tabrak sampai dengan berhenti," katanya.
"Pengakuan sementara dari sopir bus, sempat tertidur hingga bus lari ke kiri, dan menabrak truk yang ada di depannya," imbuhnya.
Hingga kini pihaknya masih melakukan pemeriksaan secara intensif terhadap sopir bus maupun saksi-saksi lain.
"Sampai saat ini pengemudi bus masih kita lakukan pemeriksaan, dan kami dari TAA Ditlantas Polda Jatim juga sedang memeriksa kelengkapan bus. Meski sementara kelengkapan bus, surat-suratnya ada, KIR juga masih hidup," ujarnya.
Sementara, untuk para korban luka yang jumlahnya 14 orang dan 2 meninggal dunia sudah dibawa pulang. Adapun korban meninggal adalah Edy Sulistiyono, kernet bus, yang merupakan warga Desa Bangle, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, serta Edy Crisna Handaka, seorang guru dari Desa Ngebruk, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang.
Simak berita selengkapnya ...