Perluas PMA, Gus Ipul Dorong Transfer Teknologi bagi Investor Asing
Editor: Revol Afkar
Wartawan: Ronny Suhartomo
Selasa, 22 Mei 2018 18:52 WIB
JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut dua, Saifullah Yusuf (Gus Ipul), berkomitmen memperluas Penyertaan Modal Asing (PMA) di Jawa Timur.
Gus Ipul mengatakan bahwa investor asing diharapkan bukan hanya memberikan lapangan kerja, namun juga berdampak positif terhadap lingkungan di sekitar perusahaan melalui berbagai bidang.
BACA JUGA:
Peringati Hari Kartini, Gus Ipul: Peran Perempuan Penting dalam Pembangunan
Bekas Swalayan di Kota Pasuruan akan Dibangun Jadi Rest Area Bernuansa Arafah
Pesan Wakil Wali Kota Pasuruan di Akhir Tahun Kepemimpinan Bareng Gus Ipul
Perbedaan Bandeng Jelak dengan Bandeng Juwana Semarang: Kualitas Bintang 5, Harga Kaki Lima
Penjelasan ini disampaikan oleh Gus Ipul saat berkunjung ke PT Cheil Jedang (CJ) Indonesia di Jatigedong, Ploso, Kabupaten Jombang, Selasa (22/5/2018).
CJ Indonesia merupakan anak perusahaan inti yang bertanggung jawab atas makanan dan bioteknologi satuan bisnis dari CJ Group. Sebanyak 80 persen produk yang dihasilkan perusahaan ini untuk pemenuhan pasar ekspor.
Gus Ipul pun mengapresiasi kinerja CJ Indonesia yang selama berinvestasi di Jawa Timur, mampu memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar.
Menurut Gus Ipul, meskipun perusahaan ini berbasis di Korea, namun mayoritas pekerja di sini merupakan pegawai lokal. Dari sekitar 1200 pekerja di perusahaan ini, total hanya 10 orang tenaga asing yang bekerja di tempat ini.
"Perusahaan ini merupakan salah satu contoh perusahaan padat teknologi yang mampu menyerap tenaga kerja lokal sangat besar," kata Gus Ipul menjelaskan kepada jurnalis ketika ditemui di sela kunjungan ini.
Besarnya jumlah pekerja lokal yang ada di perusahaan ini sebagai buah keberhasilan transfer teknologi dari para ahli asing ke tenaga lokal.
"Poin ini menjadi salah satu hal penting yang harus dicontoh investor asing lainnya di Jawa Timur. Ini menjadi bukti bahwa pekerja lokal kita mampu bersaing kalau dididik dengan teknologi asing sekalipun," ujar mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal ini.
Simak berita selengkapnya ...