Hadiri AYIC di Jombang, Wapres JK: Indonesia Tempat Belajar Toleransi
Wartawan: Romza
Senin, 30 Oktober 2017 00:35 WIB
“Di kabinet semua agama ada. Islam tentu, Kristen, Katolik, Hindu, Tionghoa, semua ada. Walaupun mayoritas Islam, gubernur semua boleh. Ada 9 gubernur nonmuslim di Indonesia, sekarang 7. Itu menandakan kita tak membeda-bedakan,” lanjutnya.
JK pun mengingatkan pada para generasi muda untuk membina toleransi, salah satunya dengan memahami sesama. JK pun mencontohkan ketika dia menjalankan forum kerukunan beragama di Makasar.
“Pertemuannya harus di rumah ibadah. Harus di masjid, di gereja, di kuil dan sebagainya. Pertama tuan rumah menceritakan tentang agamanya, di masjid meceritakan Islam, di gereja menceritakan Kristen. Baru saling memahami, kemudian baru respect menghargai perbedaan itu,” ungkapnya.
“Agama pada ujungnya adalah peradaban dan akhlakul karimah. Peradaban berasal dari kemajuan dan akhlak berdasarkan keimanan bersama-sama kita semua. Harapan semua pertemuan ini menjadi bagian dari kerja sama, toleransi dan bagian pengertian kita semua dalam memahaminya,” imbuh JK.
Kegiatan AYIC digelar selama 3 hari di Unipdu Jombang, yakni 28-30 Oktober 2017. Peserta kegiatan ini adalah 150 pemuda dari 22 negara. Selain dari Indonesia, ratusan peserta datang dari Kamboja, Malaysia, Filipina, Vietnam, Thailand, Singapura, Laos, Brunei Darussalam, Jepang, Pakistan, Madagaskar, Lithuania, Mesir, Maroko, Hungaria, Amerika Serikat, Tanzania, Korea Selatan, Libya, Belanda dan Inggris. (rom)