Cegah Perluasan PMK ​Jelang Idul Kurban, DKPP Kota Kediri Blusukan Pantau Kandang Ternak | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Cegah Perluasan PMK ​Jelang Idul Kurban, DKPP Kota Kediri Blusukan Pantau Kandang Ternak

Editor: Yudi Arianto
Wartawan: Muji Harjita
Senin, 13 Juni 2022 23:01 WIB

drh Pujiono, Petugas Lapangan DKPP Kota Kediri saat mengecek kondisi sapi. foto: ist.

KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Guna mengendalikan tren kenaikan kasus Penyakit Mulut dan Kuku (), Pemerintah melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) menyambangi kandang peternak di Kecamatan Mojoroto dan Pesantren.

Kedatangan petugas dari DKPP tersebut untuk memantau perkembangan kasus di .

“Hari ini ada dua tim, yaitu tim Mojoroto dan tim Pesantren dikarenakan ada penambahan kasus,” ucap Kepala DKPP  Mohammad Ridwan, Senin (13/6/2022).

Di Kecamatan Pesantren, kata Ridwan, terjadi penambahan tiga kasus ternak sapi yang positif dan 15 kasus sembuh.

Hingga hari ini, lanjutnya, terdapat ternak sapi dengan 102 kasus positif di . Rinciannya 73 kasus aktif dan 29 sembuh.

“Kasus pertama kami temukan tanggal 31 Mei 2022 di Kelurahan Bandar Lor, kedua Kelurahan Betet, ketiga Kelurahan Blabak. Kasus pertama sudah sembuh semua,” terang Ridwan.

Dalam upaya penyembuhan hewan, pihaknya terus memantau proses pengobatan yang terdiri dari pemberian antibiotik untuk infeksi sekunder, analgesik untuk rangkaian nyeri dan luka, serta multivitamin untuk menjaga daya tahan tubuh.

Guna melengkapi upaya tersebut, menurut Ridwan, DKPP juga menggaungkan edukasi kepada para peternak mengenai prosedur penyembuhan .

“Jadi ada tiga langkah yang kami tempuh, yaitu pengobatan, edukasi, dan desinfeksi. Diketahui, proses penyembuhan penyakit yang kini merebak tersebut membutuhkan waktu tujuh hingga empat belas hari," terang Ridwan.

Masih menurut Ridwan, mendekati momen , DKPP sigap menentukan langkah berupa akan membuka kembali pasar hewan yang dinyatakan tutup sementara sejak 28 Mei hingga 24 Juni mendatang.

“Sebelumnya, kita diskusi untuk memperpanjang penutupan pasar hewan sampai tanggal 24 Juni mendatang. Setelah itu kami upayakan dibuka untuk persiapan pasar Idul Kurban dan setelah Idul Kurban tidak ada penutupan pasar hewan lagi,” ungkap Ridwan.

Sementara pada kegiatan tersebut, drh Pujiono, Petugas Lapangan DKPP menegaskan kondisi sapi yang sehat layak untuk kurban. “Untuk menyatakan kondisinya, dari dinas mengeluarkan surat keterangan sehat untuk memberikan izin pemotongan hewan,” ujar drh Puji.

Ia menegaskan surat keterangan sehat tidak dapat dijadikan pengganti surat keterangan jual-beli dari maupun ke luar daerah.

Untuk mengantisipasi agar kasus tidak meroket, lanjut drh. Puji, pihaknya telah menempuh berbagai langkah, di antaranya melakukan penutupan pasar hewan; penyemprotan desinfektan kepada hewan sehat. Sedangkan hewan yang diindikasi sakit akan dilakukan karantina guna mendapat penanganan medis; serta pemantauan melalui surat keterangan yang diterbitkan DKPP.

Jelang Idul Kurban, ia berpesan kepada masyarakat bahwa daging sapi yang terinfeksi apabila dikonsumsi tidak dapat menular ke manusia. Ia membagikan tips mengolah daging sapi dengan cara direbus terlebih dahulu sebelum diolah.

“Jadi kalau sapinya dinyatakan sehat, masyarakat tidak perlu takut dan cemas kalau menular ke kita. Jadi kita aman makan daging sapi di masa pandemi ,” pungkas Puji. (uji/ari)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video