Di Angkasa, Pramugari Citilink Salat Nyelempit, ini Penampakannya, Berapa Gaji Mereka? | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Di Angkasa, Pramugari Citilink Salat Nyelempit, ini Penampakannya, Berapa Gaji Mereka?

Editor: MMA
Jumat, 06 Mei 2022 15:17 WIB

Inilah penampakan pramugari Citilink yang sedang salat saat pesawat mengangkasa. Foto: M Mas'ud Adnan/ BANGSAONLINE.com

JAKARTA, BANGSAONLINE.com Ternyata pramugari banyak yang rajin salat. Meski saat terbang di angkasa. Padahal mereka sering dikesankan glamor. Bahkan mereka dianggap “gampangan”.

Lalu bagaiman cara salat mereka? Bukankah mereka sibuk melayani penumpang? Simak pengalaman M Mas’ud Adnan, CEO HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE.com, memergoki pramugari salat nyelempit di pojok pesawat, saat naik pesawat dari Bandara Internasional Soekarno Hatta Cengkareng, Banten, ke Bandara Juanda Sidoarjo, Surabaya.

Profesi pramugari sering diidentikkan dengan penampilan glamour dan mewah. Maklum, umumnya mereka berparas cantik dan bertubuh seksi. Tinggi semampai, berkulit putih bersih, dan bertubuh langsing. Satu lagi: pakaian ketat dan - kadang - terbuka.

Bagi pramugari, keindahan tubuh memang salah satu bagian dari 'persyaratan wajib' untuk penampilan, di samping kemampuan lain tentunya. Bahkan beberapa memoles dandanan mereka dengan pakaian agak terbuka. Lion Air dan , misalnya, menampilkan pramugarinya dengan pakaian “adat ketimuran”: tertutup sopan sampai betis.

Tapi pada bagian bawah rok mereka terdapat belahan panjang yang membelakkan mata; terbuka hingga paha. Sehingga begitu mereka melangkah, penutup pahanya langsung terbuka lebar.

(Foto: stylo.grid.id)

Tapi itulah “seni” dan “kreativitas” marketing Lion Air dan dalam “memanjakan” penumpang. Lion Air dan menyuguhkan “juru layan” yang “sedap dipandang” sehingga penumpang merasa “nyaman” dan betah.

Tak aneh, jika kadang muncul persepsi miring terhadap pramugari. Misalnya, mereka dianggap gampang diajak kencan dan mau jadi istri simpanan.

Tapi tahukah Anda, bahwa persepsi itu tak benar. Ya, mungkin ada satu atau dua pramugari yang imannya mudah tergadaikan, karena kebutuhan sehari-hari yang tidak mencukupi. Ingat, mereka butuh biaya tinggi untuk performance sehari-hari. Belum lagi gaya hidup mereka yang masuk kategori high class (kelas ekonomi tinggi).

Sementara gaji mereka tak sebanding dengan penampilannya. Pramugari Garuda Indonesia, misalnya. Mereka memang mendapatkan uang terbang, uang makan, lembur, uang saku, tunjangan hari raya, dan tunjangan lainnya. Tapi tetap masih tergolong kecil, jika dibanding kebutuhan mereka sehari-hari.

Mengutip dari airport.id, situs katadata.co.id melansir bahwa gaji dan fasilitas untuk pramugari junior Garuda yang berada di masa pelatihan, mendapatkan gaji sekitar Rp 15 juta.

Sedangkan gaji untuk pramugari senior- yang memiliki masa kerja lebih panjang dan jam terbang tinggi - sekitar Rp 30 juta. Tap inii belum termasuk uang tunjangan dan bonus lainnya.

Lain lagi gaji pramugari Lion Air. Pada level junior di Lion Air gajinya sekitar Rp 2-3 juta per bulan. Sedangkan gaji pramugari senior sekitar Rp 5-6 juta per bulan. Total gaji yang diterima oleh pramugari Lion Air beserta tunjangan sekitar Rp 15 sampai 20 juta setiap bulan.

Pramugari juga mendapatkan gaji pokok sekitar 2-3 juta rupiah per bulan. Selain gaji pokok, pramugari juga mendapatkan tambahan dari uang makan dan uang terbang. Untuk pramugari junior, biasanya mendapatkan uang terbang sebesar Rp 40 ribu rupiah per jam.

(Foto: ilmupenerbangan.com)

Sedang pramugari mendapatkan gaji sekitar Rp 2-3 juta untuk level junior. Jika ditotal mereka mendapatkan gaji sekitar Rp 20 juta per bulan. Gaji itu termasuk jam terbang dan tunjangan lainnya.

Maka kita salut ketika iman mereka kukuh. Bahkan taat ibadah dan rajin salat di atas udara. Saat terbang melayani penumpang.

Setidaknya, itulah yang saya pergoki saat naik pesawat dari Bandara Internasional Soekarno Hatta Cengkareng Banten, Jawa Barat, ke Bandara Juanda Sidoarjo, Surabaya, Jawa Timur. Belum lama ini.

Awalnya saya ke toilet untuk buang air kecil. Yaitu toilet bagian belakang pesawat. Begitu keluar toilet tiba-tiba ada seorang perempuan mengenakan mukena. Ia duduk di kursi kecil tak bergerak. Di pojok belakang pesawat. Wajahnya agak tertunduk. Ia duduk di kursi kecil nyelempit di pojok.

Saat itu saya tak berpikir apa-apa. Saya langsung kembali ke tempat duduk. Sambil memasang safety belt (sabuk pengaman). Tapi tiba-tiba pikiran saya terusik. Naluri wartawan saya muncul. Saya penasaran. Saya berpikir, kenapa kok tidak saya potret. Wah, saya kok bodoh sekali. 

(

(Pramugari . Foto: mma/bangsaonline.com)

Saya langsung bangkit. Berdiri. Bergegas ke belakang lagi. Pura-pura ke toilet lagi. Beruntung. Pramugari itu belum selesai salat. Saya pun bisa memotret. Dari samping. Dari depan toilet.

Kebetulan saat itu hanya ada satu pramugari itu. Ya yang salat itu. Yang lain ada di depan.

Aslinya saya agak was-was. Jangan-jangan dia marah. Paling tidak, saya takut ketahuan pramugari lain. Lalu melarang saya motret dan marah.

Usai motret saya agak tenang. Tinggal ngobrolnya aja. Wawancara. 

Nah, ternyata saat itu ada beberapa pramugari yang berjilbab. Saya tanya. Kok pakai jilbab. Apakah karena suasana puasa. Saat itu menjelang puasa.

“O, ndak pak, tiap hari kami pakai jilbab,” kata dia.

Ya, kali ini dia tak sendirian. Ada pramugari lain yang juga pakai jilbab.

Ia kemudian melanjutkan penjelasannya. “Kebetulan perusahaan (-Red) memperbolehkan, ya kami pakai jilbab,” tambahnya.

Saya tak bertanya lagi. Karena sudah jelas.

Nah, banyak kan pramugari yang salihah! Taat beribadah, meski di angkasa. Tetap istiqomah salat. Di tengah kesibukan melayani penumpang. 

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video