JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla menyayangkan pernyataan Ketua Tim Independen Syafii Maarif terkait batal dilantiknya Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri. Menurut JK, walaupun Syafii mengaku dihubungi langsung oleh Presiden Jokowi, seharusnya dia tidak membuka ke publik.
"Tidak selayaknya (Syafii buka info), tentu pembicaraan-pembicaraan pribadi itu juga menjadi bagian dari pada informasi," kata JK kepada wartawan di Istana Wapres, Jakarta , Kamis (5/2).
BACA JUGA:
- Golkar Partai Tanpa Ideologi dan Peluang Jokowi Jadi Ketua Umum
- Kritik Jokowi-Ma’ruf, Jusuf Kalla: Pemerintah Sekarang Habiskan Anggaran untuk Hal Tidak Efisien
- Sependapat dengan JK, Hasto: Debat Saja Sudah Emosi, Bagaimana Jadi Pemimpin yang Baik?
- Wapres Ma’ruf Amin Kunjungi Makam Syarifah Khodijah Pasuruan, Habib Abu Bakar: Penuhui Nazarnya
Lebih lanjut, tambah JK, dia selalu memberi solusi terbaik agar kisruh KPK dan Polri segera berakhir. Namun, dia enggan membeberkan apa saja masukan atau solusi yang disampaikannya terhadap Jokowi. Apakah memberikan opsi-opsi alternatif lain atau justru tetap menginginkan Budi Gunawan dilantik sebagai Kapolri.
"Wapres kan membantu presiden. Apa saja. Wah masa masukannya perlu tahu," tegasnya.
Menurut JK, apa yang disampaikan Syafii tersebut harusnya hanya untuk informasi pribadi semata dan tidak sampai muncul ke publik. Lebih lanjut, JK enggan menebak-nebak apakah informasi yang disampaikan Syafii tersebut benar atau tidak.
"Itu kan pembicaraan pribadi, tentu kita tidak tahu," tandasnya.
Diketahui, Ketua Tim Independen Syafii Maarif mengaku ditelepon langsung oleh Presiden Jokowi. Adapun salah satu informasi yang disampaikan kepada dirinya adalah mengenai pembatalan pelantikan Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri lantaran telah ditetapkan sebagai tersangka KPK.(tim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News