SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Surabaya mewanti-wanti serta mengimbau KPU Kota Surabaya dalam memilih panelis debat publik Pilwali Surabaya 2020 nanti agar lebih bijak, transparan, dan cerdas, serta lepas dari kepentingan dan keberpihakan pada salah satu paslon.
"Kami imbau KPU jika memilih panelis harap dipertimbangkan entah itu akademisi atau praktisi yang tidak terafiliasi salah satu pasangan calon. Ini penting," tegas Muhammad Agil Akbar, Ketua Bawaslu Kota Surabaya kepada BANGSAONLINE.com di Kantor Bawaslu Surabaya, Rabu (21/10/2020).
BACA JUGA:
- Antusiasme Pendaftar PPK di KPU Surabaya Tinggi, Tembus 525 Orang Sejak 2 Hari Dibuka
- Digitalisasi Informasi Inklusif dan Ramah Disabilitas: Pemilu Berkeadilan di Surabaya
- Beredar Daftar Caleg Terpilih, Ketua KPU Surabaya Bilang Begini
- Rekapitulasi Suara Pemilu 2024, KPU Surabaya Ajukan Perpanjangan Rapat Pleno ke Bawaslu
"Dikhawatirkan, meski panelis-panelis ini nantinya berkompeten, jangan sampai ada keberpihakan sehingga debat publik cenderung saling menjatuhkan. Kami hanya berharap proses demokrasi di pilwali ini semua lancar, sehat, karena digelar juga di masa pandemi," pungkas Agil.
Sekadar diketahui, di bulan November depan bakal digelar debat publik pertama dengan menggandeng sejumlah stasiun televisi yang menurut rencana akan digelar di Gedung Dyandra Jalan Basuki Rahmat Surabaya.
Dalam penelusuran BANGSAONLINE.com melalui laman www.kpu-surabayakota.go.id website resmi KPU Kota Surabaya, Rabu (21/10/2020) malam, KPU Kota Surabaya belum meng-update ke publik siapa-siapa saja yang bakal menjadi panelis di debat publik tersebut. (nf/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News