Soal Temuan Korupsi di PD Pasar Surya, Dewan: Kinerja Bawas Buruk

Soal Temuan Korupsi di PD Pasar Surya, Dewan: Kinerja Bawas Buruk

“Ada laporan yang mengatakan bahwa ada para kepala pasar yang mampu membeli apartemen dan mobil mewah. Setelah kita audit, ternyata betul ada penyelewengan,” ujarnya, kemarin.

Novy menambahkan, dari hasil audit, perusahaan telah melakukan audit internal melalui Satuan Pengendalian Internal (SPI) yang menyebutkan bahwa terjadi penyelewangan dana sebesar Rp 368,186,005 yang terjadi dalam kurun waktu sekitar satu tahun. Selain ada kerugian perusahaan, pihaknya juga telah mengeluarkan SP3 kepada tiga orang dan satu orang telah dilaporkan ke Polrestabes serta tiga orang menjalani proses pemeriksaan awal SPI.

Hasil audit internal, para kepala pasar dan petugas juru tagih pasar ini melakukan penyelewengan dana setoran retribusi pasar dan iuran bulanan serta bea balik nama. “Penyelewengannya gak semua layanan pasar, ada bea balik nama dan heregistrasi, yakni Pasar Kupang, Pasar Baba’an dan Pasar Keputran,” paparnya.

Dari Pasar Wonokromo terduganya ada satu orang, Pasar Kembang tiga orang, Pasar Keputran Selatan Satu orang, Pasar Kupang satu orang, Pasar Baba’an masing-masing juga satu orang.

Kasus penggelapan dana retribusi dan iuran pasar di bawah naungan terus mendapat perhatian dari Walikota Surabaya. Usai menerima laporan, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini langsung menerjunkan Inspektorat untuk mengusut penggelapan dana yang diduga telah berlangsung lama.

Sebelumnya tim internal dari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) tersebut telah memulai melakukan penyelidikan, namun kini tim penyelidikan kian bertambah setelah Pemkot menurunkan pihak inspektorat. “Ya, ini terus kami proses. Aku telah minta inspektorat untuk turun nangani kasus itu,” kata Risma.

Mantan Kepala Bappeko ini menginginkan pengusutan bisa dilakukan hingga ke akar-akarnya, agar di waktu yang akan datang tidak terjadi masalah serupa. Ia juga mengelak adanya kemungkinan bahwa kasus ini terjadi karena belum adanya direktur utama definitif. “Nggaklah, saya rasa bukan itu alasannya. Dulu kan pernah di BUMD itu malah direkturnya lengkap malah dibawa kabur uangnya perusahaan,” katanya. (lan/rev) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO