LUMAJANG, BANGSAONLINE.com - Komisi B DPRD Lumajang melakukan sidak ke Alun-alun untuk melihat hasil rehab pembangunan sejumlah sarana-prasarana yang telah diselesaikan rekanan. Hasilnya, banyak ditemukan kecacatan pada sejumlah pembangunan.
Ketua Komisi B Solikhin mengatakan, ada beberapa temuan pembangunan yang dinilai kurang maksimal dan buruk pengerjaanya. Seperti pembangunan plesteran, masih ada sejumlah titik yang sudah mengalami keretakan.
BACA JUGA:
- Lepas Jabatan Ketua DPRD Lumajang, Ketua Fraksi NasDem DPRD Jatim Apresiasi Sikap Kesatria Anang
- Batang Utama Keropos, Beringin Berusia Ratusan Tahun di Alun-Alun Lumajang Tumbang
- Kebijakan Larangan Kantong Plastik Sukses, Lumajang Diganjar Green Leadership Nirwasita Tantra
- Pandemi Covid-19, Prosesi Harjalu ke-765 Dilaksanakan Sederhana dengan Prokes
“Ada beberapa temuan pembangunan yang buruk, seperti pengerjaan peleseteran, banyak yang retak-retak,” kata dia, Minggu (6/3).
Komisi B juga mendapati air mancur yang tidak bisa dioperasikan. Ini dikarenakan jaringan pompa air ke listrik mengalami masalah sehingga air tidak bisa keluar. Ada sejumlah jaringan listrik yang terputus sehingga tidak bisa difungsikan sebagaimana mestinya.
“Air mancurnya banyak permasalahan, jaringan pompa air ke listriknya ada yang putus maka tidak berfungsi seperti yang kita harapkan,” Kata Solikhin.
Tak hanya itu, 2 lampu sorot untuk penerangan malam hari juga tidak ada. Pihak Komisi B tidak mengetahui pasti apakah karena hilang atau memang oleh pihak rekanan masih belum dipasang. “Lampu sorotnya kurang dua,” kata dia lagi.