SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Bupati Ahmad Muhdlor meminta Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Sidoarjo mengedepankan sikap humanis dalam penertiban pedagang kaki lima (PKL).
Itu disampaikan Bupati Muhdlor usai rapat dengan jajaran kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kantor Dinas Setda Sidoarjo, Jumat (4/3/2022).
"Tegas boleh, tapi harus mengedepankan humanis. Tugas Satpol PP memang menegakkan aturan perda (Peraturan Daerah) seperti perda ketertiban umum yang menyangkut penertiban teman-teman PKL," cetus Bupati Muhdlor.
Ia pun menilai instansi penegak perda itu selama ini dalam penegakan perda, terutama urusan penertiban PKL dirasa masih belum maksimal. Dipengaruhi banyak faktor, diantaranya masih rendahnya kesadaran, kepatuhan masyarakat khususnya para PKL. Terbatasnya tempat yang menjadi sentra PKL.
Terkait mengedepankan sikap humanis, alumni FISIP Unair ini meminta seluruh jajaran Satpol PP terutama yang bertugas di lapangan mulai sekarang diminta meningkatkan kompetensinya dalam hal komunikasi dengan masyarakat.
Menurutnya, penegakan sipil berbeda dengan penegakan institusi hukum seperti TNI-Polri. Ia tidak ingin pemerintahan di bawah kemimpinannya malah terkesan kaku dan tidak humanis.
Gus Muhdlor, panggilan karib Ahmad Muhdlor itu juga mewanti-wanti kepada jajarannya untuk tidak melakukan perbuatan yang merugikan masyarakat. Kasat Pol PP Sidoarjo Widiantoro Basuki diminta melakukan tindakan tegas jika ada jajarannya yang melanggar.
"Di situasi seperti sekarang ini, di mana semua energi fokus pada pemulihan ekonomi jangan sampai ada yang berbuat tidak terpuji, seperti melakukan pungli kepada PKL," tandas Gus Muhdlor, sapaan bupati.