“Kami dari Kota Kediri khususnya Kadin mencoba bekerja sama. Kalau kerja sama ini berhasil, kami yakin pemulihan ekonominya akan jauh lebih efektif. Saya lihat Kampung Batik Laweyan dan Kampung Batik Kauman ini berhasil mem-branding dan bisa sampai merubah lingkungannya. Nah, kita ingin belajar itu. Di Kota Kediri sudah ada Kampung Tenun Ikat Bandar Kidul tapi belum sampai merubah lingkungannya,” ujar Mas Abu, sapaan akrab Wali Kota Kediri.
Ia menambahkan, di masa pandemi ini Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri terus mendorong UMKM untuk memasarkan produknya di marketplace. Agar produk UMKM Kota Kediri menarik untuk dipasarkan di marketplace, Kadin Kota Kediri membentuk rumah kurasi.
Di rumah kurasi ada kurator-kurator yang menilai produk dari UMKM-UMKM Kota Kediri. Sehingga produk-produk UMKM layak dijual dan dibeli.
“Mudah-mudahan rumah kurasi juga bisa bekerja sama dengan Surakarta. Apa yang bagus dari Surakarta akan kita duplikasi. Semoga kerja kita semua dapat membawa berkah dan menggerakkan perekonomian. Kita harus lebih cinta produk dalam negeri,” imbuhnya.
Kerja sama itu juga ditandai dengan penandatanganan MoU antara Kadin Kota Kediri dan Kadin Surakarta, serta UMKM Kota Kediri dengan UMKM Kota Surakarta.
Turut hadir dalam acara itu, Ketua Kadin Jatim Adik Dwi Putranto, Ketua Kadin Jateng Kukrit Wicaksono, Ketua Kadin Kota Kediri Muhammad Solikhin, Kepala KPwBI Kediri Sofyan Kurnia, Ketua Kadin Surakarta Gareng S. Haryanto, dan Kepala KPwBI Solo Nugroho Joko Prastowo. (uji/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News