Pascaerupsi Semeru, Gubernur Khofifah Minta Bupati dan Wali Kota Gotong Royong Bantu Lumajang

Pascaerupsi Semeru, Gubernur Khofifah Minta Bupati dan Wali Kota Gotong Royong Bantu Lumajang Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, saat meninjau lokasi pascaerupsi Semeru.

Khofifah juga menyampaikan bahwa dirinya telah meminta kepada bupati dan wali kota di Jatim untuk saling bergotong royong membantu Kabupaten yang tengah dilanda guguran awan panas Gunung Semeru. Menurut dia, BPBD Jatim bersama BPBD kabupaten setempat dan Tagana sudah saling bergerak dan berkoordinasi.

"InsyaAllah bupati dan wali kota serta jajaran TNI- POLRI, BNPB, SAR bergotong royong membantu masyarakat ," kata Khofifah.

Berdasarkan laporan dari BPBD Jatim, kronologi erupsi Semeru kali ini berawal dari gugurnya awan panas pada hari Sabtu, 4 Desember 2021 pukul 15.20 WIB yang mengarah ke Besuk Kobokan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo.

Menurut data dari BPBD Jatim, visual Gunung Api Semeru masih tertutupi kabut disertai hujan dengan intensitas sedang dan aktivitas APG masih terus berlangsung. Di sisi lain, BPBD Kabupaten tetap memonitor dan melakukan koordinasi dengan PPGA tentang perkembangan guguran awan panas Gunung Semeru. Sementara pada Pukul 16.40 WIB, getaran pada seismograf terpantau sudah mengecil.

Adapun beberapa titik lokasi pengungsi yang telah ditetapkan BPBD Jatim, antara lain berada di Balai Desa Penanggal, Balai Desa Sumberwuluh, Balai Desa Kamarkajang, rumah warga yang aman, Masjid Jarit, Kec. Candipuro. Hingga saat ini, BPBD Jatim dan Kabupaten masih terus melakukan pendataan terkait jumlah pengungsi.

Tingkat aktifitas Gunung Semeru berada di Level II (Waspada), yang mana beberapa lokasi yang terdampak antara lain berada di Kecamatan Pronojiwo, di antaranya Desa Curah Kobokan, Desa Supiturang dan Kecamatan Candipuro, utamanya di Desa Sumberwuluh. 

Adapun dampak yang terjadi akibat Gunung Semeru, antara lain putusnya jembatan Gladak Perak, Desa Curah Kobokan, sehingga beberapa lokasi tidak bisa diakses dari Kabupaten dan alternatifnya memutar melalui Kabupatan Malang. Sementara itu, beberapa rumah yang berada di Desa Curah Koboan tertutup material vulkanik. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Emak-emak di Surabaya Kecewa Tak Bisa Foto Bareng Jokowi':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO