Harga Gabah Turun, Anggota DPRD Jatim Minta Ada Pembinaan ke Petani

Harga Gabah Turun, Anggota DPRD Jatim Minta Ada Pembinaan ke Petani Anggota DPRD Jatim dr. Agung Mulyono. (foto: ist)

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Petani di Jawa Timur, terancam merugi karena pupuk langka dan harga gabah yang tak kunjung membaik. Di antaranya di Kabupaten Situbondo. Hal itu dikatakan oleh Anggota Komisi B DPRD Jatim Agung Mulyono.

"Memang keluhan ini sudah lama mereka rasakan. Hasil pertanian tidak sesuai dengan produksi, kadang impas. Ini karena pupuk sangat langka," kata pria yang akrab disapa Dokter Agung itu, Selasa (6/7/2021).

Politikus Partai Demokrat itu mengaku langsung berkoordinasi dengan Dinas Pertanian (Distan) Jatim setelah mendengar keluhan kalau harga gabah di Situbondo anjlok. Dia berharap agar kondisi yang tidak menguntungkan petani itu bisa segera ditindaklanjuti oleh Pemprov Jatim.

Anggota DPRD Jatim dari Dapil Situbondo-Bondowoso-Banyuwangi itu menduga, para petani memanen gabahnya lebih awal karena terdesak kebutuhan, sehingga harganya jatuh.

"Saya berkoordinasi dengan dinas pertanian, yang pertama mereka memanen lebih awal karena kebutuhan, yang kedua mereka panennya kecepatan. Seandainya satu minggu lebih lama panen, kadar airnya rendah dan harganya jadi naik," tambahnya.

Alumnus Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (Unair) itu mendorong agar Pemprov Jatim melakukan penyuluhan mengenai prosedur panen yang benar, agar para petani memanen gabah tepat waktu.

Presidium KAHMI Jatim ini mengungkapkan, jika gabah dipanen tepat waktu, maka kadar airnya akan rendah dan harganya bisa stabil. Selain itu, petani didorong untuk menjual gabah mereka ke tengkulak yang kredibel agar harganya sesuai pasar.

"Jadi intinya saya sebagai wakil rakyat sudah koordinasi dengan dinas pertanian untuk pembinaan dan penyuluhan. Sehingga kalau memang seminggu lagi dipanen, maka harganya kemungkinan bisa naik," pungkasnya.

Seperti diketahui, kendati sudah melewati masa panen raya, harga gabah di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur justru mengalami penurunan yang sangat signifikan. Harga gabah di tingkat petani, saat ini berkisar pada Rp 3.800 hingga Rp 4.000 untuk gabah kualitas super.

Padahal, sewajarnya, harga gabah bisa tembus hingga Rp 4.800 hingga Rp 5.200 untuk kualitas gabah super. Jika harga gabah masih bertahan di bawah Rp 3.900, bisa dipastikan biaya produksi tidak akan mampu tertutupi. (mdr/zar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO