Pendiri TikTok Jadi Orang Terkaya di Dunia, Warga Indonesia Ikut Nyumbang Penghasilan

Pendiri TikTok Jadi Orang Terkaya di Dunia, Warga Indonesia Ikut Nyumbang Penghasilan Dahlan Iskan

Menurut Forbes –media yang mengeluarkan angka-angka itu– kekayaan orang-orang kaya itu naik 45 persen selama pandemi satu tahun. Sedang di Amerika saja orang yang jatuh miskin karena pandemi sebanyak 8 juta orang. Itu karena 80 juta orang Amerika kehilangan pekerjaan.

Tentu Anda sudah tahu siapa orang terkaya baru di Beijing itu: (张一鸣). Anda harus selalu ingat nama itu. Kan Anda sudah menyumbangkan sebagian penghasilan Anda untuk anak muda itu. Ia . Umurnya 38 tahun. Lulusan Nankai University, yang kampusnya hanya sepelemparan batu dari rumah sakit tempat saya transplant di Tianjin. Ia sendiri orang dari provinsi Fujian –tempat asal kebanyakan orang Tionghoa Indonesia.

Nama-nama lain Anda juga sudah tahu. Termasuk mantan istri itu: penulis novel MacKenzie Tuttle. Yang ketika diceraikan dua tahun lalu mendapat harta USD 35,6 miliar. Atau sekitar Rp 500 triliun. Saat cerai itu, Bezos kehilangan 25 persen hartanya. Tapi tahun lalu ia sudah kembali menjadi yang terkaya di dunia.

Triliuner baru yang juga mendapatkan hartanyi dari perceraian Anda lebih tahu lagi: mantan istri penyanyi Kanye West, itu. Hanya 6 tahun Kardashian kawin dengan suami ketiganyi itu. Kini Kardashian resmi masuk triliuner baru, dengan kekayaan pas USD 1 miliar. Tentu tidak semua datang dari perceraian. Kardashian adalah pengusaha terkemuka yang terkait dengan kecantikan wanita.

Tentu ini bukan hanya memperbincangkan orang kaya –salah satu hiburan terbaik bagi siapa saja. Tapi juga soal sistem kenegaraan.

Misalnya: bagaimana bisa, sistem komunisme membuat orang-orang bisa masuk terkaya di dunia.

Bahwa Amerika melahirkan orang-orang superkaya adalah memang karena kapitalisme. Amerika didirikan untuk itu: hak semua orang untuk menjadi kaya dan salah orang itu sendiri mengapa miskin.

Pemahaman lama kita tentang komunisme adalah: anti orang kaya dan anti feodalisme. Tapi yang tertanam dalam benak saya adalah slogan Partai Komunis Indonesia (PKI): sama rata sama rasa. Itulah yang sering saya dengar waktu kecil. Ketika ada pawai Nasakom di desa. Barisan paling depan massa PNI. Barisan kedua dari NU. Barisan paling belakang massa dari partai Komunis. Dengan slogan sama rata sama rasa itu.

Saya baru berubah total setelah begitu sering ke Tiongkok. Lalu mendalami sistem di sana. Yang ternyata komunisme Tiongkok sudah menjadi komunisme empat kaki: buruh, tani, pengusaha, ilmuwan. Sudah jauh dari komunisme lama: satu kaki, buruh. Atau komunisme generasi kedua, buruh dan tani, yang dikembangkan di Tiongkok-lama dan di Indonesia sebelum tahun 1965.

Di Tiongkok-baru, pengusaha –yang aslinya adalah lawan utama komunis– justru sudah menjadi salah satu sokoguru komunisme Tiongkok.

Sebetulnya, ternyata, sistem bisa apa saja: yang penting tujuan tercapai. Yakni negara menjadi maju, tidak ada lagi kemiskinan dan selamat dunia-akhirat. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Mahasiswa Indonesia Bekerja Part Time Sebagai Petani di Jepang, Viral Karena Gajinya, ini Kisahnya':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO