​Ketidakpuasan pada Cak Imin Meluas, Bakar Undangan Hingga Tuntut MLB

​Ketidakpuasan pada Cak Imin Meluas, Bakar Undangan Hingga Tuntut MLB 17 Dewan Pengurus Anak Cabang (DPAC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) membakar undangan musyawarah cabang (muscab) di kantor DPC PKB Sragen, Selasa (9/3/2021). Foto: sindonews.com

JAKARTA, BANGSAONLINE.com – Ketidakpuasan terhadap Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa () A Muhaimin Iskandar (Cak Imin) meluas. Para pengurus di berbagai daerah menganggap Cak Imin memberangus musyawarah dan demokrasi di partai yang didirikan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur dan para kiai pada 23 Juli 1998 itu.

“Saya meminta para petinggi segera mengambil alih kepemimpinan nasional dengan menggelar Muktamar Luar Biasa (MLB) untuk menyelamatkan partai yang didirikan oleh Gus Dur ini,” ujar Ketua DPC Pesawaran 2016-2021, Matrohupi, Selasa (9/3).

Ia mengirimkan surat terbuka kepada Ketua Umum Muhaimin Iskandar. “Saya dengan sangat sadar membuat Surat Terbuka demi mengembalikan marwah ini,” kata Matrohupi.

Ia mengaku kecewa terhadap pelaksanaan Muscab serentak yang serba ditunjuk dan ditentukan DPP . “Di dalam surat tersebut sudah saya ceritakan secara detail terkait pelanggaran yang dilakukan secara terstruktur, sistematis, dan masif yang dilakukan hampir di seluruh DPC Kabupaten/Kota se-Provinsi ,” kata Matrohupi dilansir rmollampung.id.

(Matrohupi)

Menurut dia, DPP dan DPW sudah mengabaikan demokrasi. “Tidak mementingkan demokrasi dan nilai dasar serta tindakan arogan dan terkesan seenaknya yang dilakukan Ketua DPW , Chusnunia Chalim (Nunik) terhadap sebagian besar DPC itu merupakan upaya untuk menghancurkan dari dalam,” kata Matrohupi.

Chusnunia Chalim (Nunik) selain Ketua juga Wakil Gubernur yang beberapa hari lalu dihadirkan sebagai saksi dalam sidang kasus korupsi Bupati Tengah Mustafa. Dalam sidang suap itu nama Cak Imin disebut menerima Rp 40 miliar. Para pengurus , baik tingkat kabupaten maupun kecamatan banyak yang kecewa terhadap Nunik.

(Para pengurus PAC demo di kantor DPW Provinsi )

Selain , Jawa Tengah juga kisruh. Sebanyak 17 Dewan Pengurus Anak Cabang (DPAC) Partai Kebangkitan Bangsa () membakar undangan musyawarah cabang (muscab) di kantor DPC , Selasa (9/3/2021). 

“Kami mewakili seluruh pengurus di DPAC se-Kabupaten bahwa kemarin sudah melaksanakan Muscab, kami semua menyatakan menolak hasil Muscab tersebut,” kata Ketua DPAC Kecamatan Ngrampal Rahmad.

Saat melakukan aksi bakar undangan itu, mereka membawa lembaran kertas bertuliskan “ berduka” sembari meneriakkan: tolak muscab.

Menurut Rahmad, nama-nama yang keluar dalam struktur kepengurusan yang baru hasil Muscab tidak sesuai dengan aspirasi DPAC. “Ini malah nama-nama yang telah diajukan DPAC justru sama sekali tidak direspons,” timpalnya.

Ketua DPAC Kecamatan Masaran Faizin juga mengatakan, di sudah kehilangan etika organisasi dalam memilih struktur kepemimpinan. Menurut dia, proses pemilihannya jauh dari demokrasi dan transparansi. Bahwa tidak menghargai DPAC dalam menentukan kepimpinan.

“Untuk itu kami semua menolak hasil keputusan DPP tentang persetujuan penetapan pimpinan DPC , Jawa Tengah masa bakti 2021-2026,” ujarnya.

Muscab juga bergolak. Kisruh itu bermula dari pergantian Ketua dari Muhamad Rofik yang secara mengejutkan digantikan Muhammad Birawan. Keputusan tersebut membuat belasan pengurus anak cabang memilih walk-out dari ruangan Muscab.

"Jangan ada intervensi dari DPP. Untuk itu, kami menolak SK DPP tentang Keputusan DPC Masa Bakti 2021-2026," kata Ketua Dewan Syuro Pasar Kliwon, Muhammad Iskandar.

"Mereka seharusnya mendengar dan melihat apa yang terjadi di bawah. Namun DPP tidak ada komunikasi tahu-tahu turun paket seperti itu," tambahnya.

Ancaman tegas pun dikeluarkan. Menurut dia, jika keputusan pergantian Ketua DPC tak dibatalkan, para Pimpinan Anak Cabang (PAC) akan mengambil sikap berhenti total atau maukuf dari kepengurusan .

Aksi maukuf tersebut juga termasuk kegiatan Pilkada Jawa Tengah (Jateng) maupun Pileg dan Pilpres mendatang. Sikap tersebut tidak hanya akan dilakukan jajaran pengurus PAC , tapi jajaran ranting di bawahnya. "Istilahnya tidak jadi pengurus, tidak ikut kegiatan politik di ," tegasnya.

Di Jawa Tengah Muscab juga kisruh. Sebuah video beredar viral di media sosial memperlihatkan kondisi Muscab . Sejumlah anggota Muscab marah dan tidak setuju, bahkan ada yang menggebrak meja. Tak hanya gebrak meja, beberapa peserta mencopot seragam dan minggat dari lokasi sidang.

Penyebabnya, para peserta Muscab tidak mencapai musyawarah mufakat sehingga menyatakan protes. Hal ini dipicu oleh selisih jumlah suara calon ketua DPC yang terlihat sangat jauh antara Danan Setianto dan Agus Santosa.

Dalam rekaman video yang beredar, Abdul Wahib meminta peserta sidang untuk tenang dan sidang diskor 10 menit untuk berembug dengan DPP. Tetapi para peserta sidang yang berasal dari PAC di berbagai wilayah tetap mengecam.

Bagaimana tanggapan DPP ? Ketua DPP Faisol Rizal memaklumi kekecewaan itu. Ia marespons kekecewaan pengurus DPC dan PAC Kota .

"Ini dinamika dalam politik dan ada peraturan partai yang berubah. Makanya kita sosialisasikan keputusan dari DPP. Sudah final Muhammad Birawan (Ketua DPC )," kata Faisol dikutip RM.id Rakyat Merdeka.

Dia menegaskan keputusan DPP terkait pengisi posisi Ketua DPC sudah final. Ditanya wartawan alasan pergantian Ketua DPC apa didasari kekecewaan DPP , Faisol menyatakan tidak. Justru menurut dia DPP mengapresiasi kontribusi dan kinerja Ketua DPC sebelumnya.

Faisol justru menekankan pentingnya kesiapan DPC untuk menghadapi agenda Pemilu 2024. Penyiapan calon anggota legislatif (caleg) harus mulai dilakukan dan dimatangkan, termasuk perangkat pemenangan pemilu mendatang. Sebab DPP memasang target tinggi untuk Pemilu Legislatif 2024 di .

"Kami targetkan lima kursi DPRD . Jadi yang paling penting DPC siap untuk Pemilu 2024. Melakukan pencalegan dini dan mempersiapkan semua perangkatnya," ungkapnya. (tim)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO