​Jatim Siapkan Kampung Tangguh Sebagai Embrio PPKM Mikro Berbasis Partisipasi Masyarakat

​Jatim Siapkan Kampung Tangguh Sebagai Embrio PPKM Mikro Berbasis Partisipasi Masyarakat Gubernur Jatim Khofifah saat berada di Kampung Tangguh Semeru Desa Ngale, Kecamatan Pilang Kenceng, Kabupaten Madiun, Minggu (7/2).

MADIUN, BANGSAONLINE.com - Meski sebelumnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat () di Jawa Timur sudah menujukkan hasil yang relatif signifikan, upaya penanganan terus dimaksimalkan untuk terus menekan penyebaran COVID-19.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan bahwa memang terdapat dampak yang signifikan dalam menekan penyebaran COVID-19 selama di Jawa Timur. 

Karenanya, sesuai arahan Presiden Joko Widodo terkait Mikro, Pemprov Jatim berkomitmen untuk melaksanakannya dengan modal sosial yang telah dipupuk sejak 8 bulan yang lalu, yakni melalui Satuan Kampung Tangguh.

"Jadi, kami berkomitmen melaksanakan Mikro melalui salah satu embrio yang dimiliki sejak 8 bulan lalu yaitu Kampung Tangguh," terang Khofifah saat ditemui di Desa Ngale, Kecamatan Pilang Kenceng, Kabupaten Madiun, Minggu (7/2).

Khofifah menjelaskan, itu sendiri adalah inovasi yang telah diciptakan oleh Polda Jatim bersama dengan dukungan Pemprov Jatim, Kodam V Brawijaya, dan pemerintah kota/kabupaten, perguruan tinggi untuk menciptakan satuan terkecil berbasis partisipasi masyarakat yang mampu bergotong-royong dalam penanganan COVID-19.

Di mana, inovasi itu sesuai dengan rekomendasi WHO, bahwa penanganan COVID-19 harus dapat melibatkan partisipasi aktif masyarakat. Kampung tangguh dapat berbasis RT, RW, kelurahan, maupun desa.

Lihat juga video 'Respons Keluhan Ojol Karena Terdampak Pandemi, ASC Foundation Bagikan Paket Sembako dan Uang Bensin':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO