Tinggal di Rumah Kontrakan, Atlet Sepatu Roda Bertabur Prestasi ini Tak Dapat Bantuan Selama Pandemi

Tinggal di Rumah Kontrakan, Atlet Sepatu Roda Bertabur Prestasi ini Tak Dapat Bantuan Selama Pandemi Neng Nurul Fandi Akhmad Yani saat bertandang ke rumah atlet sepatu roda, Alisa Larasati Ramadhani. foto: ist.

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Sejak pandemi virus corona (Covid-19) merebak di Indonesia, banyak masyarakat yang mulai kesulitan ekonomi. Bahkan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Tak terkecuali, Alisa Larasati Ramadhani, atlet sepatu roda berprestasi, warga Perumahan Banjarsari Permai, Desa Banjarsari Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik.

Karena itu, Ibu Alisa Larasati Ramadhani, Riena, tak kuasa menahan tangis haru saat dikunjungi Ning Nurul Fandi Akhmad Yani di rumah kontrakkannya. Kepada Ning Nurul, Riena bercerita kalau keluarganya tidak pernah mendapatkan bantuan apapun dari pemerintah selama pandemi Covid-19.

"Ndak ada bu, yang namanya bantuan dari pemerintah ndak ada. Saya nggak tahu jenis-jenis bantuannya. Tapi yang jelas ndak ada," ungkap Riena sembari terus meneteskan air mata saat disambangi Neng Nurul, Selasa (7/12/2020), pagi.

Diceritakan Riena, dirinya sudah pernah menanyakan ke Ketua RT setempat. Namun, alasan Ketua RT saat itu Riena tidak bisa menjadi penerima manfaat karena Riena berstatus ngontrak. Baik itu Bantuan Sosial Tunai (BST), Jaring Pengaman Sosial (JPS), maupun Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLTDD).

Ironisnya, kata Riena, warga di perumahannya yang terdaftar sebagai penerima manfaat justru orang-orang yang eknominya menengah ke atas seperti pegawai di perusahaan plat merah. "Malahan yang dapat banyak orang kerja di BUMN. Padahal mereka tiap bulannya tetap digaji kantor," ungkapnya.

Tak hanya itu, suami Riena, Rasit juga kena pemutusan hubungan kerja (PHK) sejak awal pandemi Covid-19 bulan maret lalu. Demi mencukupi kebutuhan sehari-hari keluarga, Rasit terpaksa harus merantau ke Kabupaten Banyuwangi untuk bekerja.

"Saking sulitnya cari kerja di kota sendiri, terpaksa suami pindah ke Banyuwangi cari kerja sambil tak bantu di rumah jahit-jahit seadanya. Itu pun kalau ada yang pesan jahitan," ungkap Riena yang tak henti-hentinya mengusap air mata di pipinya.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO