​Relawannya Ada di Kubu Erji dan Maju, Ning Lia: Yang Penting Tetap Guyub

​Relawannya Ada di Kubu Erji dan Maju, Ning Lia: Yang Penting Tetap Guyub Dr. Lia Istifhama, dosen dan aktivis sosial. foto: istimewa

"Dengan saya bebaskan, konsekuensi pasti ada. Di antaranya, kadang antar relawan terlibat adu argumen di media sosial, tapi saya yakin hubungan baik tetap terjaga. Toh mereka tetap bisa saling guyon satu sama lain," imbuh putri almarhum KH. Masykur Hasyim itu.

Sebaliknya, dosen di salah satu perguruan tinggi swasta di Surabaya ini menilai dengan adanya kebebasan berpendapat, maka satu sama lain bisa bebas menyampaikan unek-unek tanpa harus suudzon satu sama lain. Meskipun kadang-kadang ia menengahi agar adu pendapat politik itu tidak sampai terbawa perasaan (baper).

"Boleh kampanye, tapi jangan baper," tegasnya.

Ditanya soal langkah politik ke depan, ibu dua putra tersebut tidak menjelaskan secara gamblang. Menurut Lia, politik itu sebenarnya berkaitan strategi bagaimana membuat sebuah branding dan sebagainya.

"Saat ini saya sedang menikmati aktivitas di dunia pendidikan dan organisasi sosial. Sangat nyaman ketika kita dapat membuat berbagai opini dan karya tanpa harus orang menilai kita sedang bertujuan politik praktis. Bagi saya, ini sebuah harga yang sangat mahal dan saya ingin sekali fokus dalam dua kegiatan tersebut," pungkas Doktor Ilmu Ekonomi UINSA Surabaya ini. (mdr/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO