SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Langkah Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam meningkatkan kualitas SDM ASN (Aparatur Sipil Negara) terus dilakukan. Hari ini, Senin (9/11), Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meresmikan Gedung Command Center dan PPID (Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi), sekaligus me-launching Aplikasi Pengembangan Kompetensi Mandiri (Si Bang Kodir) ASN dan Puspa Raja (Pusat Pembelajaran Jarak Jauh).
Gubernur Khofifah juga me-launching Open Space Training dan International Training Class di BPSDM Jawa Timur, Jalan Balongsari Tama Surabaya.
BACA JUGA:
Command Center dan PPID merupakan bangunan lama yang pernah difungsikan sebagai Ruang Widyaiswara, Ruang Kelas dan Perpustakaan. Dalam Command Center tersebut terdapat fasilitas Ruang Command Center, Puspa Raja, dan PPID.
Gedung ini sebagai pusat data dan informasi terkait pengembangan kompetensi ASN yang dilengkapi dengan aplikasi-aplikasi penunjang yaitu, PAWON (Pelayanan Administrasi WI Online), e-Learning, e-Registrasi, SI-PEKAD (Penjadwalan Kediklatan), Si Bang Kodir (Pengembangan Kompetensi Mandiri).
Selain itu, juga bertujuan untuk menjalankan fungsi sebagai pengelola dan penyampai dokumen yang dimiliki oleh badan publik sesuai dengan amanat UU 14/2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.
Sementara itu, Puspa Raja merupakan ruang broadcasting sebagai media untuk menyalurkan kreativitas, serta inovasi Widyaiswara dalam menyampaikan materi pembelajaran dengan metode daring dan e-learning.
Si Bang Kodir merupakan aplikasi berbasis android yang bisa diakses oleh setiap ASN melalui gawai. Aplikasi ini dibuat dalam rangka membantu proses Pengukuran Indeks Profesionalitas, di mana setiap ASN berhak mengikuti diklat pengembangan kompetensi sebanyak 20 JP (Per Ka. BKN Nomor 8 Tahun 2019), serta memberi kemudahan kepada seluruh ASN dalam melakukan pengisian serta penghitungan Jam Pelajaran yang telah berhasil ditempuh oleh ASN dalam waktu 1 tahun.
Seusai peresmian, mantan Mensos RI itu menjelaskan, kualifikasi kompetensi ASN merupakan kebutuhan yang mendesak. Sebab, sangat banyak dinamika yang harus diantisipasi dengan sesuatu yang programatik dan sistemik.
Karena itu, lanjutnya, ASN di lingkungan Pemprov Jatim dituntut harus dinamis, inovatif, kreatif, serta ada improvement di dalamnya. Terutama dalam mem-breakdown RKPD dan Nawa Bhakti Satya dalam program nyata yang bisa menjawab kebutuhan masyarakat.