Beromzet Rp 300 Juta per Bulan, Pj Bupati Sidoarjo Dorong Lengkapi Fasilitas Wisata Tlocor

Beromzet Rp 300 Juta per Bulan, Pj Bupati Sidoarjo Dorong Lengkapi Fasilitas Wisata Tlocor KUNJUNGAN: Pj. Bupati Hudiyono saat berada di Pulau Lusi, di kawasan Jabon, Minggu (1/11). foto: istimewa

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Penjabat (Pj) Bupati Sidoarjo Hùdiyono mendorong pemerintah pusat memenuhi sejumlah fasilitas di Wisata Bahari Tlocor, Pulau Lusi, dan Pulau Sarinah.

Destinasi wisata ini memiliki potensi untuk dikembangkan. Wisata yang dikelola oleh Pokdarwis (kelompok sadar wisata) ini, bisa meraup omzet hingga Rp 300 juta per bulan.

Harapan itu disampaikan Hudiyono usai mengunjungi Pulau Lusi, Minggu (1/11). Hudiyono berkunjung bersama Anggota DPR RI Rahmat Muhajirin, Wakil Ketua DPRD Sidoarjo Kayan, Wakil Ketua Komisi D, Zahlul Yussar, dan Anggota DPRD Mimik Idayana.

Dari hasil kunjungan tersebut, Hudiyono melihat banyak potensi yang bisa dikembangkan di pulau Lusi. Ada beberapa poin usulannya. Yakni pembangunan aliran listrik ke Pulau Lusi, pengerukan Sungai Tlocor menuju Pulau Lusi.

Juga pelebaran akses jalan mulai dari Raya Porong sampai dengan Dermaga Tlocor dan pembangunan sekolah perikanan di Pulau Lusi. Termasuk sarana dan prasarana di dalam Pulau Lusi yang dinilainya masih minim.

“Banyak fasilitas yang masih belum lengkap, kita dorong segera dilakukan pengembangan. Dalam waktu dekat, Pemkab Sidoarjo akan mengundang Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Pemprov Jatim dan stakeholder untuk membahas pengembangan Wisata Tlocor ini. Karena Pulau Lusi ini merupakan kewenangan pemerintah pusat yaitu KKP,” kata Cak Hud.

Selain pengembangan Pulau Lusi, Pemkab Sidoarjo juga memikirkan pengembangan Pulau Sarinah. "Karena Pulau Sarinah ini masuk dalam kewenangan Pemkab Sidoarjo, berbeda dengan Pulau Lusi yang masuk kewenangan KKP," pungkas Cak Hud, panggilan karib Hudiyono.

Sebagai informasi, Wisata Bahari Tlocor dikelola mandiri oleh Pokdarwis sejak tahun 2019 lalu. Ada tiga perahu boat dan empat bus air yang disediakan Pokdarwis untuk mengangkut wisatawan yang ingin berkunjung ke Pulau Lusi.

“Setiap hari libur, empat perahu bisa mengantar wisatawan sampai 24 kali ke Pulau Lusi. Satu orang tarifnya 25 ribu rupiah. Untuk anak-anak 15 ribu rupiah. Perjalanan dari dermaga ke Pulau Lusi sekitar 30 menit," cetus Humas Pokdarwis Supari.

Selain mengelola perahu, Pokdarwis juga mengelola warung makan dan homestay untuk wisatawan yang ingin bermalam. Ada 16 kamar yang tersedia. Tarifnya per malam Rp 250 ribu dilengkapi dengan AC dan air panas.

Dalam waktu dekat, kata Supari, Pokdarwis akan membangun TPI (Tempat Pelelangan Ikan), karena mayoritas warga sekitar Tlocor mata pencahariannya adalah nelayan. (sta/ian)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO