​Alhamdulillah, di Jatim Tak Ada Lagi Zona Merah, 50% Zona Kuning, Risiko Rendah

​Alhamdulillah, di Jatim Tak Ada Lagi Zona Merah, 50% Zona Kuning, Risiko Rendah Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. foto: ist/ bangsaonline.com

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Warga Jawa Timur wajib bersyukur. Sebanyak 19 Kabupaten dan Kota atau 50 persen dari total keseluruhan Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Timur kini dinyatakan berstatus zona kuning. Status tersebut ditetapkan Satuan Gugus Tugas Nasional pada Selasa, 20 Oktober sore berdasarkan hitungan epidemiologis dengan 15 indikator meliputi kenaikan kasus, jumlah tes, tingkat kesembuhan, jumlah kematian maupun kapasitas rumah sakit.

“Artinya, saat ini 50 persen lagi wilayah Jatim yang berstatus zona oranye per-hari ini. Sebelumnya, dua pekan lalu Jatim berhasil keluar dari status penyebaran . Alhamdulillah, ini kabar yang sangat menggembirakan dan patut disyukuri,” ungkap Gubernur Jawa Timur, Indar Parawansa di kantor Gubernur Jawa Timur, Selasa (20/10).

mengatakan, keberhasilan ini tidak lepas dari kerja keras dan kerjasama yang baik antara seluruh masyarakat Jatim dengan Pemprov dan Forkopimda Jatim, Pemerintah Kota/Kabupaten dan Forkopimda Kabupaten/ Kota seluruh jajaran TNI, Polri, dan tenaga kesehatan, media, kampus, dan semua elemen yang telah berjuang keras dalam menangani pandemi .

"Tidak hanya zona kuning, tingkat positivity rate di Jatim juga menunjukkan hasil yang cukup menggembirakan. Minggu ini, Positivity Rate di Jawa Timur tercatat 7% di mana standar WHO adalah 5%. Artinya jumlah testing yang dilakukan semakin naik dan hanya 7% dari yang dites merupakan kasus positif. Harapan kita ke depan terus membaik lagi,” terangnya.

(Gubernur Jawa Timur Indar Parawansa sangat rajin turba dan gowes bersama Forkopimda Jatim untuk mengedukasi masyarakat dan memutus mata rantai penularan covid-19. foto: ist/ bangsaonline.com)

menyebut, sejak dimulai operasi yustisi tanggal 14 September 2020 tercatat 2.040.742 teguran. Teguran lisan sebanyak 1.613.218 kali. Sementara teguran tertulis sebanyak 427.461 kali.

Selama dua pekan terakhir intervensi dari Pemprov Jatim bersama Forkopimda cukup masif, khususnya dalam operasi Yustisi maupun testing sampel PCR. Sedikitnya,ada 65.147 titik operasi yang digencarkan selama dua pekan dengan jumlah pelanggar yang terkena sanksi teguran sebanyak 696.570 orang, Hukuman sosial baru sebanyak 99.711 orang dan denda kepada 11.313 orang.

Angka tersebut, lanjut melonjak dua kali lipat dari jumlah operasi Yustisi di minggu sebelumnya. Untuk jumlah tes PCR yang dilakukan dalam dua minggu ini mencapai 53.425 test yang dilakukan oleh 66 Lab dan RS yang ada di Jawa Timur.

“Strategi ini cukup ampuh menekan peningkatan jumlah kasus baru di Jatim,” imbuhnya.

Meskipun demikian, tambah , zona kuning bukan berarti menggambarkan bahwa pandemi COVID-19 ini selesai. Ini hanya bukti bahwa upaya masyarakat bersama dengan pemerintah, TNI, Polri, maupun tenaga kesehatan di Jawa Timur telah menunjukkan progress yang nyata. terus mengingatkan masyarakat untuk terus patuh kepada protokol kesehatan di saat pemerintah terus meningkatkan kapasitas 3T yaitu testing, tracing dan treatment. (***)

Zona Orange (19 Kabupaten/Kota)

Blitar, Kota Pasuruan, Kota Surabaya, Lumajang, Jember, Probolinggo, Kota Mojokerto, Bondowoso, Jombang, Kota Kediri, Sumenep, Banyuwangi, Ngawi, Gresik, Kota Malang, Kota Batu, Kota Probolinggo, Sidoarjo, Mojokerto

Zona Kuning (19 Kabupaten/Kota)

Pacitan, Kota Blitar, Tuban, Situbondo, Kediri, Ponorogo, Madiun, Pasuruan, Magetan, Bangkalan, Malang, Kota Madiun, Lamongan, Sampang, Pamekasan, Trenggalek, Tulungagung, Nganjuk, Bojonegoro. (tim)

Lihat juga video 'Detik-Detik Warga Desa Lokki Maluku Nekat Rebut Peti Jenazah Covid-19':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO