Jika Pilih Wakil Perempuan, Whisnu Berpotensi Kalahkan Machfud Arifin

Jika Pilih Wakil Perempuan, Whisnu Berpotensi Kalahkan Machfud Arifin Baihaki Siraj, Direktur Eksekutif ARC Indonesia. (foto: ist).

"Apalagi misalnya dalam Pilwali Surabaya calon perempuan hanya satu orang, itu potensi dipilihnya oleh sesama pemilih perempuan lebih besar," ungkap Baihaki.

"Paling tidak, kata Baihaki, calon dari unsur perempuan mencari dukungan dari pemilih perempuan di atas 50 persen pemilih perempuan, itu hal yang lebih mudah dan realistis. Kalau baca itu, ya tokoh perempuan paling ideal digandeng Whisnu," imbuhnya.

Saat disinggung figur perempuan yang layak untuk mendampingi Whisnu. Baihaki mengungkapkan, bila melihat pergerakan figur perempuan di Pilwali Surabaya ini, ada banyak. Di antaranya Lia Istifhama atau Ning Lia (Fatayat NU), Siti Anggraenie Hapsari atau yang kerap disapa SAH, Dyah Katarina (Istri Bambang DH), dan Dwi Astutik (Muslimat NU Jatim).

Terkait peluangnya, SAH itu jelas dia dari Demokrat, bahkan juga mendaftar sebagai calon ke Partai Demokrat. Sedang Demokrat mendukung Machfud Arifin, sehingga sulit untuk bisa berpasangan dengan Whisnu. Bila Dyah Katarina, itu sesama kader PDIP, sehingga dari basis massa yang sama.

Kemudian, Dwi Astutik, pengurus Muslimat NU Jatim dan Caleg PPP di Pileg 2019. Tapi untuk di Kota Surabaya pergerakannya masih kurang begitu tampak.

"Nah, Ning Lia ini kalau dalam analisis kami lebih ideal. Dia kader Fatayat NU, Ketua Perempuan Tani HKTI Jatim dan milenial. Beberapa survei kami juga popularitas dan elektabilitasnya bagus. Bahkan, hingga saat ini relawannya terus bergerak, sehingga lebih memungkinkan untuk mendongkrak suara. Jadi kalau diduetkan Whisnu-Lia ini ideal," pungkas Baihaki. (mdr/zar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO