​Kiai Asep Saifuddin: Aturan New Normal Jangan Sudutkan Masjid

​Kiai Asep Saifuddin: Aturan New Normal Jangan Sudutkan Masjid Para kiai di Jawa Timur melakukan ikhtiar batin untuk menghilangkan virus corona dengan bermunajat kepada Allah yaitu salat malam, istighatsah, dan doa bersama di Pondok Pesantren Amanatul Ummah Jalan Siwalankerto Utara Surabaya, Rabu (2/6/2020) malam. foto: MMA/ bangsaonline.com

Kiai Asep menjelaskan, bahwa peserta munajat berskala nasional adalah para kiai dari berbagai daerah Jawa Timur. Tapi mereka tidak berada dalam satu tempat. Mereka dipecah pada delapan tempat dan juga secara virtual. “Satu tempat berisi 18 orang,” katanya.

Kiai Asep berharap masyarakat, baik di Jawa Timur, maupun di belahan lain Indonesia dan  luar negeri bisa mengikuti acara munajat ini. “Monggo mengikuti dan salat hajat berjemaah atau sendiri-sendiri di rumah,” kata Kiai Asep sembari mengatakan bahwa munajat berskala nasional itu akan dipungkasi dengan doa bersama yang akan dipimpin 11 kiai.

Menurut Kiai Asep, ikhtiar batin ini juga dalam rangka mempercepat memasuki new normal. Dengan demikian, masyarakat bisa segera beraktivitas kembali tapi dengan tetap mematuhi protokol kesehatan secara ketat.

Kiai Asep juga menyambut baik langkah pemerintah membuka kembali masjid yang selama ini ditutup akibat virus corona. “Menutup masjid itu dosa besar,” kata Kiai Asep mengutip sejumlah Hadits dan ayat al-Quran. Karena itu ia menyambut baik tatanan hidup baru atau new normal.

Hanya saja, mantan Ketua PCNU Kota Surabaya itu berharap pemerintah bijak dalam menyusun peraturan masjid dalam new normal. “Jangan sampai peraturannya menyudutkan masjid,” harapnya.

Sementara dalam munajat khusus Surabaya Raya tadi malam hadir Prof. Dr. KH. Ridwan Nasir (Ketua Yayasan Khadijah Surabaya dan mantan Rektor Uinsa Surabaya), KH. Muhamad Roziqi (Ketua Dewan Masjid Indonesia Jawa Timur), Dr. KH. M. Sujak (Kepala Badan Pengelola Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya), Syaikh Barkawi (guru tugas dari Universitas Al-Azhar Mesir), KH. Munif (MUI Kota Surabaya), KH Fathurrochman (Wakil Ketua PCNU Surabaya), KH Muchlis Muhsin (pengasuh Ponpes Al-Anwar Bangkalan), dan para kiai lain dari kawasan Surabaya, Sidoarjo dan Gresik. Sebanyak 11 kiai kemudian memimpin doa secara bergantian pada penghujung acara. (MMA)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Detik-Detik Warga Desa Lokki Maluku Nekat Rebut Peti Jenazah Covid-19':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO