​DPR: Harga BBM Seharusnya Rp 1.877 per Liter

​DPR: Harga BBM Seharusnya Rp 1.877 per Liter Ilustrasi: foto: merdeka.com

Ia menilai formulasi baru ini justru membebani rakyat. Seharusnya, kata dia, rakyat bisa menikmati sedikit keringanan harga di tengah pandemi yang menekan ekonomi masyarakat. Bahkan, ketika bertanya ke , manajemen perusahaan pelat merah itu justru melemparkan jawaban kepada Kementerian ESDM sebagai regulator.

"Ini terus terang kami banyak ditanya masyarakat, kasihan masyarakat seharusnya sudah turun sejak awal 2020 paling akhir Februari 2020, jadi rakyat seharusnya banyak menikmati murah," ucapnya.

Anggota Komisi VII Fraksi PKS Mulyanto menilai secara logika sudah seharusnya menurunkan kembali pada Maret lalu.

"Logikanya Januari-Februari sudah turunkan , padahal saat itu harga minyak dunia turun sedikit, lalu Maret harga jatuh lebih tajam sehingga harusnya turun lagi )," ucapnya.

Sebelumnya, Arifin mengaku masih mencermati harga minyak mentah dunia. Pernyataan tersebut disampaikan guna menanggapi usulan penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) lantaran harga minyak dunia anjlok akibat pandemi.

"Kami masih mencermati perkembangan dari harga terutama pada Mei dan Juni ini. Pemerintah terus memantau perkembangan minyak dunia yang belum stabil dan memiliki volatilitas tinggi," ujarnya dalam rapat virtual bersama Komisi VII DPR, Senin (4/5).

Selain itu, ia mengaku pemerintah masih menunggu realisasi pemotongan produksi minyak global. Seperti diketahui, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya termasuk Rusia memangkas produksi sebesar 9,7 juta barel per hari (bph) untuk Mei dan Juni. Selanjutnya, pemotongan produksi diturunkan menjadi 7,7 juta bph pada Juli-Desember, dan 5,8 juta bph di Januari-April 2021.

Menurut Arifin, harga minyak global biasanya akan balik arah menguat (rebound) dalam kurun waktu tiga bulan dalam periode krisis. Ia mencontohkan krisis 2008 harga minyak anjlok sampai US$38 per barel namun mampu kembali stabil di US$70 per barel. Berkaca dari contoh tersebut, ia memprediksi harga minyak mentah mampu kembali menguat.

"Kami sendiri perkirakan harga akan rebound pada kisaran US$40 per barel di akhir tahun," katanya. (tim)

Sumber: cnn

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'SNG Cargo: Warna Baru Industri Logistik di Indonesia':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO