Dirut Petrokimia Sapa Petani Jagung di Sumatera Barat

Dirut Petrokimia Sapa Petani Jagung di Sumatera Barat Dirut PG, Rahmad Pribadi (kanan) bersama pejabat daerah setempat saat temu petani jagung di Sumatera Barat. foto: ist

Sebelum penanaman, atau nol Hari Setelah Tanam (HST) menggunakan aplikasi pupuk TSP, Urea dan KCL.

Sedangkan, di usia 20 HST menggunakan Urea dan NPK Phonska Plus. Pengaplikasian NPK Phonska Pluspada tanaman jagung di sini mampu meningkatkan produktivitas hingga 7 ton per hektare.

NPK Phonska Plus adalah salah satu produk unggulan Petrokimia Gresik. Produk ini merupakan bentuk komitmen perusahaan untuk turut berperan dalam pembangunan pertanian, khususnya peningkatan hasil pertanian di Indonesia.

NPK Phonska Plus merupakan Pupuk NPK Majemuk Generasi baru dengan kandungan NPK15-15-15 serta diperkaya dengan 9% Sulfur dan unsur hara mikro esensial Zink (Zn) sebesar 2.000 ppm yang sangat dibutuhkan tanaman.

Unsur Zn harus diberikan pada tanaman. Zn merupakan unsur hara mikro esensial, unsur tersebut dibutuhkan dalam jumlah sedikit, namun merupakan faktor penting yang dapat memaksimalkan pertumbuhan vegetatif serta pembentukan bunga dan buah pada tanaman.

Berdasarkan data dari Organisasi Pupuk Dunia, kekurangan unsur hara Zn merupakan kekurangan unsur hara mikro yang paling banyak ditemukan di lahan pertanian dunia, termasuk di Indonesia. 

"Saya berharap hadirnya produk komersil produksi Petrokimia Gresik dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan menjadi andalan petani di Kota Padang," pungkas Rahmad. (hud/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO