Aliansi Masyarakat Peduli Pedagang Kaki Lima (AMPPKL) mendatangi kantor Kejaksaan Kota Probolinggo mengadukan gelaran event PTD.
PROBOLINGGO, BANGSAONLINE.com - Dugaan pungli event Probolinggo Tempo Doeloe (PTD) yang digelar di stadion Bayuangga Kota Probolinggo beberapa waktu lalu kembali mencuat.
Senin (25/11), sejumlah pengurus yang mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Peduli Pedagang Kaki Lima (AMPPKL) mendatangi kantor Kejaksaan Kota Probolinggo.
Mereka mengadukan perihal dugaan penyimpangan tersebut. Di kantor kejaksaan, mereka ditemui oleh Kasi Intel Herman Hidayat. “Mereka datang ke sini mengadukan dugaan pungli di event Probolinggo Tempo Doeloe,” tandasnya kepada wartawan.
Dengan adanya pengaduan AMPPKL tersebut, Herman Hidayat mengaku masih akan mempelajarinya. “Nanti kita pelajari dulu. Karena kasus pungli itu Saber Pungli yang menangani. Di Kota Probolingo ketua timnya Pak Wakapolres,” katanya.
Agar penanganan perkaranya tidak tempuk, Kasi Intel menjelaskan, jika pihaknya akan berkoordinasi dengan Polres Probolinggo Kota.
Terpisah, kuasa hukum AMPPKL Mulyono mengatakan, pihaknya mendatangi kantor kejaksaan untuk mengadukan tindak pidana korupsinya. “Karena event itu menggunanakan dana APBD, kita adukan ke sini. Sedangkan dugaan punglinya kita adukan ke Polres Probolinggo Kota,” tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, kemelut event Probolinggo Tempo Doeloe yang digelar oleh Pemkot itu, sempat digelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi II DPRD setempat.
Dalam RDP itu terungkap jika pihak EO yang diwakili Deka mengakui jika event PTD itu sebelumnya memang digelar selama 3 hari dengan nilai anggaran dari pos Disbudpar 114 juta. Untuk memeriahkannya, event itu kemudian ditambah menjadi 8 hari.
Bahkan di RDP itu juga terungkap adanya penarikan sebesar Rp 250 ribu setiap PKL dan temuan karcis yang tidak diporporasi. (prb1/ndi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Terkait
BANGSAONLINE VIDEO
