Sementara Ketua Panitia Hari Santri Nasional ke-4 Kota Pasuruan H. Muhammad Nailur Rohman, S.I.P. mengatakan turnamen futsal sarungan ke-4 ini merupakan inisiasi dari Kota Pasuruan. Tahun pertama, PCNU yang menginisasi dan mendapat dukungan dari Pemerintah Kota Pasuruan.
Menurutnya, ulama dan santri punya jasa, bahkan diakui serta terdaftar di negara Republik Indonesia karena perang 10 November 1945, pejuangnya banyak dari kalangan santri serta ulama fatwa resolusi jihad.
"Hari Santri diperingati secara resmi sebagai semangat anti penjajahan serta menumbuhkan semangat patriotik. Hari Santri Nasional merupakan hari jadi Indonesia, karena sebagai bentuk kita menghargai dan menghormati dan mengenang jasa ulama yang telah berjuang dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Dan juga diharapkan santri harus sehat, kuat dan berakhlak, tidak boleh ada konflik dan harus tepo seliro. Terima kasih kepada pimpinan, semua pihak, masyarakat dan Pemerintah Kota Pasuruan atas dukungan/suport yang selama ini telah menyukseskan peringatan hari santri sehingga rangkaian kegiatan berjalan tertib, semarak dan bisa mengedukasi masyarakat," tutup pria yang karib disapa Gus Amak ini.
Perlu diketahui, turnamen futsal diikuti 24 tim antar pondok pesantren dan lembaga islam se-Jawa Timur. Berlangsung selama 4 hari mulai hari Senin (14/10) sampai dengan hari Kamis (17/10). Sebelum dimulainya turnamen futsal didahului dengan penyerahan bola dari Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Pasuruan kepada Ketua DPRD Kota Pasuruan dilanjutkan menendang bola ke gawang. Dilanjutkan laga persahabatan Futsal Tim Pemerintah Kota Pasuruan melawan Tim PCNU Kota Pasuruan.
Pembukaan ini juga dihadiri Ketua DPRD Kota Pasuruan,`Ketua Panitia Hari Santri Nasional ke-4 Kota Pasuruan, jajaran Forkopimda, Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Pasuruan beserta pengurus, kepala OPD, Camat, Lurah, tokoh agama, dan tokoh masyarakat. (ard/par/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News