Ketua DPD REI Jatim Ir. Danny Wahid, MT (tengah), ditemani Sekretaris Mirza Muttaqien (kanan) dan Ketua Pelaksana HUT ke-47 REI Soesilo Efendy. foto: YUDI ARIANTO/ BANGSAONLINE
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Sinergitas sektor properti dan generasi milenial, khususnya di Jawa Timur, harus dimulai dengan merubah paradigma berpikir para kaum muda. Generasi milenial kerap dinilai sebagai generasi yang kreatif, ide-ide baru, dan berani mengambil risiko. Sebab faktor terbesarnya banyak dipengaruhi budaya digital dan penggunaan internet.
Hal ini disampaikan Ketua REI Jatim Ir. Danny Wahid, M.T, saat jumpa pers persiapan HUT ke-47 REI Tahun 2019 di Graha REI Jatim Jalan Bedadung nomor 2, Surabaya, Kamis (21/3).
BACA JUGA:
- Hadiri Rakerda REI Jatim, Khofifah Apresiasi Sektor Real Estate Jadi 10 Besar Penyumbang PDRB Jatim
- DPRD Gresik Gandeng REI Jatim Bantu 400 Paket Sembako untuk Korban Banjir di Benjeng
- Wali Kota Kediri Raih Penghargaan Karmika Graha Abinaya dalam Rakerda REI Jatim
- REI Kembali Gelar Pameran Terbesar di 2019, Indonesia International Property Expo
"Momentum HUT ini perlu digaungkan pembangunan sektor properti dengan generasi milenial, karena kedua sektor tersebut bisa saling menunjang dalam kerangka meningkatkan pertumbuhan perekonomian," jelasnya.
Danny menyebutkan bahwa generasi milenial acap kali disebut sebagai generasi yang sangat konsumtif. Pola tersebut dapat dilihat dari lifestyle yang lebih mengutamakan fashion, gadget, dan mobil sebagai kebutuhan utama.
"Belum lagi dengan pola hidup menggunakan kartu kredit. Di situlah kunci perubahan jaman, mereka 'terkesan' melupakan rumah sebagai kebutuhan awal untuk membangun rumah tangga," sebutnya.
Sekretaris DPD REI Jati Mirza Muttaqien menambahkan, perubahan paradigma tersebut harus lintas sektor melibatkan peran pemerintah, swasta, serta rekan media, penting untuk bersatu-padu. "Bahkan perbankan sudah menangkap peluang tersebut, dengan mengeluarkan KPR untuk milenial," tambahnya.
Dengan mengusung tema "Kebersamaan dan Profesionalisme dalam mewujudkan REI sebagai Garda Terdepan Membangun Rumah Rakyat", REI menyoroti soal Pembangunan Rumah Sederhana Tapak (RST) atau lebih dikenal rumah subsidi.
