Tak Berizin, Para Penyamak Kulit di Luar LIK akan Segera Digusur

Tak Berizin, Para Penyamak Kulit di Luar LIK akan Segera Digusur Ari Kuncoro, Kepala Bidang Industri Agro Disperindag Kabupaten Magetan. foto: ANTON/ BANGSAONLINE

MAGETAN, BANGSAONLINE.com - Polemik tentang keberadaan para pengusaha penyamak kulit yang dianggap ilegal karena berada di luar Lingkungan Industri Kecil (LIK) , akan segera berakhir.

Berakhirnya nasib mereka untuk tetap bisa produksi, tanpa status izin usaha dan izin produksi ditargetkan setelah terbangunnya lokasi industri pengolahan kulit di Desa Banjarejo, Kecamatan Ngariboyo oleh PT. Indo Global Karbon.

Kepala Bidang Industri Agro Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten , Ari Kuncoro menyatakan, lokasi industri yang akan segera dibangun oleh PT. Indo Global Karbon di Desa Banjarejo adalah solusi dari lamanya polemik yang timbul, karena keberadaan para pengusaha penyamak kulit di luar LIK .

Ari Kuncoro yang ditemui di kantornya hari ini, Senin (01/10), menjelaskan, para pengusaha penyamak kulit di luar LIK sebenarnya sudah beberapa kali dibina oleh Dinas Industri dan Perdagangan . Akan tetapi, tidak selalu diindahkan oleh mereka (Penyamak Kulit).

"Secara pribadi, saya sudah nyerah ketika membicarakan mengenai para penyamak kulit di luar LIK. Pembinaan oleh kami (Dindag) terakhir pada tahun 2012, dan itu saya anggap tidak ada hasil yang kami dapatkan," keluh Ari kepada awak media, Senin (01/10).

Namun, tidak begitu dengan pendapat Rudi H Setyawan salah satu aktivis pengamat lingkungan di Kabupaten . Kata Rudi, seharusnya Pemerintah Daerah Kabupaten bisa lebih bijak untuk menata kembali para pengusaha kulit di luar LIK saat ini. Karena, diakui dan tidak diakui mereka punya peranan penting dalam menjadikan kulit sebagai salah satu ikon di .

"Kalau memang PT. Indo Global Karbon yang saat ini punya rencana membangun lokasi industri penyamakkan kulit dan nantinya akan diberikan izin oleh Pemerintah Daerah . Kenapa para pengusaha penyamak kulit yang keberadaanya sudah puluhan tahun di , tidak diberikan izin? Di mana rasa keadilan Pemerintah Daerah Kabupaten ?," ujar Rudi.

Rudi berharap, Pemkab lebih memperhatikan nasib para pengusaha kulit di , karena berkat keringat mereka berpuluh-puluh tahun produk kulit bisa jadi salah satu ikon di .

"Saya berharap Pemkab bisa lebih adil, mereka sudah berjuang puluhan tahun sampai kulit menjadi salah satu ikon , jangan terus diabaikan begitu saja," pungkasnya. (ton/dur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO